REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Israel menembaki warga Palestina yang memprotes parade bendera merayakan aneksasi Yerusalam, Kamis (18/5/2023). Pasukan keamanan juga menembakkan gas air mata kepada pengunjuk rasa di Jalur Gaza di bagian timur, yang berbatasan dengan Israel.
Aksi pasukan Israel ini menyebabkan sejumlah warga Palestina terluka. Parade bendera dilakukan kelompok sayap kanan Israel di Yerusalem Timur dan Kota Tua. Ratusan warga Palestina menentang parade tersebut. Mereka juga menyerukan diakhirinya serangan ke Al Aqsha.
Pasukan Israel berdalih, mereka melepaskan tembakan setelah warga Palestina melemparkan peledak ke pembatas Israel dan Gaza. Osama Abu Qamar (50), penghuni kamp pengungsi di Jabaliya, Gaza menyatakan ia ikut aksi unjuk rasa itu.
‘’Kami tidak akan menyerah dan terus menuntut hal kami. Kami akan terus mempertahankan kesucian Yerusalem dan tanah yang kini diduduki,’’ katanya seperti dilansir Aljazirah. Huda al-Salibi, warga lainnya, turut berunjuk rasa bersama keluarganya.
‘’Beberapa hari lalu, Jalur Gaza diserang oleh Israel yang berupaya memberlakukan kebijakan rasis. Hari ini kekerasan di Yerusalem berlangsung dengan melakukan parade provokatif,’’ kata al Sabili. Israel mengerahkan pengamanan yang ketat dalam parade bendera ini.
Pada 2021, parade untuk memperingari aneksasi Yerusalem pada perang 1967 itu, dialihkan rutenya setelah terjadi kekerasan akibat serangan ke kompleks Masjid Al Aqsha oleh pasukan Israel. Juga, pengusiran warga Palestina dari Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.