Senin 22 May 2023 16:23 WIB

Satgas: Enam Kabupaten/Kota di Babel Bebas Covid-19

Hari ini penambahan satu kasus Covid-19 hanya terdapat di Belitung.

Virus Covid-19 (ilustrasi). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan enam dari tujuh kabupaten/kota di provinsi itu tanpa penambahan kasus Covid-19 pada Senin (22/5/2023).
Foto: www.wikimedia.org
Virus Covid-19 (ilustrasi). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan enam dari tujuh kabupaten/kota di provinsi itu tanpa penambahan kasus Covid-19 pada Senin (22/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan enam dari tujuh kabupaten/kota di provinsi itu tanpa penambahan kasus Covid-19 pada Senin (22/5/2023), dan total pasien yang menjalani karantina tersisa 24 orang.

"Hari ini penambahan satu kasus Covid-19 hanya terdapat di Belitung, sementara kabupaten/kota lainnya nihil," kata Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Senin.

Baca Juga

Ia mengatakan enam kabupaten/kota itu adalah Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang, Sementara Belitung bertambah satu orang terpapar Covid-19.

"Hari ini pasien sembuh dari Covid-19 bertambah tiga, sementara pasien meninggal nihil," ujarnya.

Ia menyatakan dengan adanya penambahan tiga pasien sembuh dari Covid-19 ini, maka jumlah pasien tersisa menjadi 24 orang tersebar di Bangka Barat (8), Belitung (6), Bangka (5), Bangka Tengah (4), dan Kota Pangkalpinang (1). "Saat ini hanya Bangka Selatan dan Belitung Timur tanpa pasien Covid-19, sehingga dua kabupaten sudah dapat dikategorikan zona hijau Covid-19," katanya.

Menurut dia, kasus penularan dan penyebaran Covid-19 di Kepulauan Babel semakin terkendali. Mamun demikian masyarakat diminta terus disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi untuk meningkatkan perlindungan bagi kelompok masyarakat yang paling berisiko, seperti lansia dan pasien tertular virus corona.

"Virus Covid-19 masih ada di sekitar kita, sehingga masyarakat harus tetap mewaspadainya dengan tetap disiplin menjalankan prokes dan vaksinasi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement