Selasa 23 May 2023 21:02 WIB

Usianya Kini Enam Tahun, Macan Tutul Wahyu Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Macan tutul yang dinamai Wahyu dievakuasi dari Kab Cianjur saat berusia 10 bulan.

Seekor macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) berada di dalam kandang seusai terjebak di dalam area peternakan pembibitan ayam di Desa Sukajaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (3/4/2020). Macan tutul merupakan satwa endemik Pulau Jawa dan termasuk salah satu satwa dilindungi dengan status terancam punah.
Foto: Antara/Budiyanto
Seekor macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) berada di dalam kandang seusai terjebak di dalam area peternakan pembibitan ayam di Desa Sukajaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (3/4/2020). Macan tutul merupakan satwa endemik Pulau Jawa dan termasuk salah satu satwa dilindungi dengan status terancam punah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Macan tutul jawa yang dinamai Wahyu dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (23/5/2023). Macan tutul berusia sekitar enam tahun itu dievakuasi dari perkampungan warga pada 2017.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Irawan Asaad menjelaskan area Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi milik Star Energy Geothermal Salak dinilai cocok untuk habitat baru Wahyu. Sebab, di tempat tersebut pakannya lengkap dan sumber air terjaga.

Baca Juga

"Terima kasih kepada Star Energy. Ini bagian dari konservasi keanekaragaman hayati," kata Irawan.

Irawan mengatakan bahwa pelepasliaran macan tutul jawa merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk menyongsong Hari Konservasi Alam Nasional 2023. Ia berharap pelepasliaran Wahyu dapat membuat ekosistem semakin berimbang.

Manajer Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) Cahyono Hidayat Subekti mengatakan, Wahyu dievakuasi dari Kabupaten Cianjur ketika berusia 10 bulan. Ia menuturkan bahwa saat itu Wahyu ditangkap oleh warga karena masuk ke lingkungan perkampungan. Saat diserahkan ke PPSC, Wahyu dalam kondisi lemas dan dehidrasi.

"Semua diikat, satwa sudah lemah dehidrasi. Kemudian kami melakukan perawatan untuk memulihkan kondisi Wahyu," katanya.

Cahyono mengungkapkan bahwa sebelum dilepasliarkan, Wahyu dilatih supaya bisa bertahan hidup di alam bebas. Ia berharap Wahyu dapat bertahan hidup bersama satwa liar yang lain di Gunung Halimun Salak.

"Kami buat kandang cukup besar untuk persiapan pelepasliaran. Kami persiapkan dia supaya bisa bertahan hidup... Interaksi dengan manusia dibatasi sekali," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement