Rabu 24 May 2023 06:46 WIB

MDMC Beri Pelatihan Manajemen Krisis Oksigen Medis Rumah Sakit Jateng

Krisis oksigen di rumah sakit sangat mungkin terjadi di masa mendatang.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
 Para peserta Pelatihan Manajemen Krisis dan Klinis Oksigen bagi rumah sakit pemerintah/swasta di Jawa Tengah. Pelatihan ini digelar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Foto: Dokumen
Para peserta Pelatihan Manajemen Krisis dan Klinis Oksigen bagi rumah sakit pemerintah/swasta di Jawa Tengah. Pelatihan ini digelar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, menginisiasi Pelatihan Manajemen Krisis dan Klinis Oksigen bagi 10 rumah sakit pemerintah/swasta di Jateng.

Masing-masing rumah sakit diwakili oleh satu tenaga penunjang medis dan satu orang tenaga penunjang non medis, serta dua orang peserta dari Dinas Kesehatan Jateng yang membidangi kesehatan rujukan.

Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan mengungkapkan, kegiatan dilaksanakan sebagai proyek percontohan implementasi  modul yang telah di susun oleh project Sustainable Access to Medical Oxygen (SAM-O2), yang tahap pertama telah dilaksanakan di Jayapura, Papua.

SAM-O2 merupakan kolaborasi  MDMC dengan PATH serta didukung Kemenkes RI. Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan tenaga penunjang rumah sakit, tentang manajemen oksigen rumah sakit dalam pelayanan sehari-hari.

"Terlebih pada saat terjadi krisis oksigen bagi pelayanan di rumah sakit," ungkap Budi Setiawan.

 

Belajar dari pengalaman melonjaknya kebutuhan oksigen medis saat pandemi, Juni 2021 lalu, menyebabkan krisis oksigen medis di berbagai rumah sakit di Jateng.

Hasil pertemuan dengan para pemangku kebijakan, lanjutnya,  ditemukan fakta kesenjangan akses oksigen medis di Indonesia cukup memprihatinkan dan perlu adanya keterampilan dan pengetahuan khusus dalam manajemen krisis terkait oksigen medis di rumah sakit.

Pelatihan yang digelar dalam beberapa kali pembagian waktu baik daring maupun tatap muka  tersebut melibatkan fasilitator Institute of Disaster and Emergency Medicine ( I-DEM).

"Dalam sesi tatap muka kali ini difasilitasi dengan sesi pendalaman materi, penyusunan regulasi rumah sakit, dan sesi penyusunan SOP penggunaan oksigen medis di rumah sakit," tegasnya.

Budi Santoso, Wakil Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah, menambahkan, krisis oksigen di rumah sakit sangat mungkin terjadi di masa mendatang. Seiring dengan potensi ancaman bencana yang besar di Indonesia.

Terutama ancaman bencana yang berhubungan dengan peningkatan kebutuhan oksigen seperti pandemi Covid-19, SARS, kebakaran hutan dengan skala besar yang menimbulkan dampak ISPA, dan lainnya.

Sebagai antisipasi dan pencegahannya agar tidak menimbulkan krisis kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan, pelatihan ini menjadi penting. “Harapannya, beberapa peserta yang terlibat mampu merumuskan strategi pencegahan krisis oksigen melalui penyelenggaraan kebijakan, SOP terkait,” jelasnya.

Mewakili Dinkes Jateng, Heni Irawati menyampaikan, pihaknya memberikan apresiasi kepada MDMC atas terselenggaranya pelatihan tersebut di beberapa rumah sakit.

Ia berharap, pelatihan ini dapat menjadi suatu inisiatif dan ditindaklanjuti di seluruh rumah sakit dalam mempersiapkan kemungkinan kelonjakan kebutuhan okisgen yang mungkin dapat terjadi.

"Karena, ketika varian Delta menjadi tantangan bagi kami khususnya dalam penanganan pasien yang membutuhkan oksigen medis, terjadi banyak kelangkaan sehingga membuat kami kesulitan untuk mendapatkan oksigen medis,” tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement