REPUBLIKA.CO.ID, SAN DIEGO -- Seorang anak berusia empat tahun dijatuhkan dari Meksiko ke Amerika Serikat melewati tembok perbatasan yang tinggi. Adegan tersebut terekam dalam video pengawasan.
“Hebatnya, anak itu baik-baik saja! Jangan percaya penyelundup!" ujar Kepala Patroli Perbatasan Raul Ortiz mencuit dalam keterangannya pada Senin (22/5/2023)
Gambar hitam-putih yang potong-potong itu tampak menunjukkan seorang anak dan satu orang dewasa dibantu oleh orang dewasa lainnya melewati tembok. Mereka berusaha melewati tembok menjulang setinggi 9,1 meter antara Tijuana, Meksiko, dan San Diego, California. Ortiz mengatakan, agen mendengar tembakan saat merawat anak itu.
Juru bicara Patroli Perbatasan Michael Scappechio mengatakan pada Selasa (23/5/2023), anak itu datang dengan dua orang dewasa, semuanya berada dalam tahanan Patroli Perbatasan.
Belum dikonfirmasi, apakah orang dewasa itu adalah orang tua anak tersebut atau memiliki kewarganegaraan negara tertentu. Masih tidak jelas nasib mereka, akan dibebaskan di Amerika Serikat untuk mengejar kasus imigrasi atau dideportasi.
Scappechio menyatakan, upaya untuk melewati tembok terjadi setiap hari, tetapi kurang umum tindakan itu dilakukan oleh anak-anak di usia muda. Para peneliti telah menemukan peningkatan kematian dan cedera parah yang terkait dengan upaya untuk melewati tembok San Diego sejak ditinggikan selama pemerintahan Donald Trump.
Sebuah studi yang diterbitkan tahun lalu di JAMA Surgery menemukan, 16 kematian dari 2019 hingga 2021, dibandingkan dengan nol dari 2016 hingga 2018. Sedangkan 375 orang luka parah dari 2019 hingga 2021 dibandingkan dengan 67 dari 2016 hingga 2018.