REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali membuat gebrakan dalam transformasi struktur organisasi di Kementerian BUMN. Erick menunjuk Rabin Indrajad Hattari menjadi Sekretaris Kementerian (Sesmen) BUMN.
Rabin menggantikan Susyanto yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Kementerian BUMN sejak 22 April 2022. Keputusan ini membuat Rabin tercatat sebagai Sekretaris Kementerian BUMN termuda sepanjang sejarah.
"Alhamdulillah, hari ini saya resmi melantik Sekretaris Kementerian BUMN yang baru dan termuda sepanjang sejarah, Bapak Rabin Hattari," ujar Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Erick menyampaikan pengangkatan Sekretaris Kementerian merupakan bagian dari proses transformasi kelembagaan di internal kementerian agar sejalan dengan gerak program kerja secara keseluruhan. Kementerian BUMN, kata Erick, adalah pusat dari gerak dan kinerja korporasi milik negara.
Oleh karena itu, lanjut Erick, dibutuhkan kemampuan kelembagaan yang adaptif dengan perkembangan bisnis global. Erick menaruh harapan besar kepada Rabin untuk dapat mengawal proses transformasi dan meningkatkan daya saing BUMN.
"Saya titipkan tanggung jawab ini agar 10 tahun ke depan BUMN semakin bersaing di kancah global," ucap mantan presiden Inter Milan tersebut.
Erick menyebut Rabin selama ini sudah bekerja cukup intens dalam mengawal program-program transformasi BUMN, yang mana kementerian menyiapkan rancangan serta pengawasan atas penajaman fokus bisnis dan reorganisasi kelembagaan.
"Beliau juga punya pengalaman dan jejaring bisnis global yang baik," kata pria berdarah Lampung-Majalengka tersebut.
Sejak 12 Januari 2021, Rabin telah bergabung di Kementerian BUMN dengan menduduki jabatan sebagai Staf Ahli Bidang Industri. Rabin punya karier yang moncer di kancah internasional. Pria berusia 48 tahun itu pernah bekerja di Asian Development Bank (ADB) Manila sejak 2010 dengan posisi terakhir sebagai Senior Economist, Regional Cooperation and Integration Division, Sustainable Development and Climate Change Department (SDCC) (2019-2020). Kemudian, Rabin juga memiliki pengalaman sebagai Analis di The World Bank Washington DC (2007-2010) dan International Monetary Fund Washington DC (2002-2007).
Pemilik gelar Bachelor of Arts bidang Ekonomi dan Matematika dari The University of Georgia pada 1996 ini juga telah menamatkan pendidikan S2 di Magister Manajemen di Universitas Indonesia pada 2000 dan meraih gelar PhD in Economics di George Mason University pada 2008.