KURUSETRA -- Link download video yang disebut mirip selebgram Rebecca Klopper berdurasi 47 detik sedang viral di Twitter dan Telegram. Banyak netizen yang mencari karena penasaran dengan video porno tersebut. Namun, tahukah Sedulur, ada bahaya yang mengintai bagi yang sering menonton film biru.
Film porno diklaim memang membantu meningkatkan libido, terutama bagi para pria. Selain berdosa tentunya, menonton film porno ternyata berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Seperti dinukil dari Dailymail, ketika melepaskan hormon dengan menonton film porno dengan harapan meningkatkan suasana hati akan memicu kecenderungan kecanduan. Karena itu pornografi dapat memiliki efek menakutkan pada otak.
BACA JUGA: Melihat Foto dan Menonton Film Porno Apakah Membatalkan Puasa Ramadhan?
Bikin Putus Asa
Sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Psychiatry pada 2014 menemukan melihat pornografi secara teratur bisa menumpulkan respon terhadap rangsangan seksual dari waktu ke waktu. Peneliti Jerman menemukan, otak membutuhkan lebih banyak dopamin untuk merasakan hal yang sama 'tinggi', yang menyebabkan seseorang untuk menonton lebih banyak film porno.
Dalam sebuah studi 2011 yang diterbitkan dalam jurnal Psychology Today, menemukan paku dopamin ini berarti pengguna pornografi mulai membutuhkan pengalaman yang semakin ekstrim untuk membuat mereka merasa terangsang secara seksual. Setelah sering menonton film porno, pria akan tidak senang melakukan aktivitas seks seperti biasa. Karena itu pornografi menciptakan generasi pemuda yang putus asa di kamar tidur.
BACA JUGA: Profil Rina Arano, Usia dan Kekayaan Bintang Film Porno Jepang yang Ditemukan Tewas di Hutan
Selain itu menonton film porno juga bisa bikin kecanduan lebih parah dari narkoba...
Menyusutkan Otak
Para peneliti Jerman menjelaskan pria yang menonton pornografi dapat menyusutkan otak mereka. Daerah striatum otak, terkait dengan motivasi dan penghargaan respon, menyusut dalam ukuran yang sangat signifikan.
Para peneliti menemukan kemungkinan adanya hubungan antara teratur melihat pornografi dan bahaya fisik. Namun, mereka mencatat ada kemungkinan orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu melihat pornografi dilahirkan dengan otak dengan jenis tertentu.
.
Kecanduan Seperti Narkoba
Peneliti Cambridge University menemukan pada 2013 ketika pecandu porno menonton X-rated material (materi orang dewasa), 'kecanduan' bagian dari otak menyala ketika di scan. Otak laki-laki muda yang terobsesi dengan pornografi online akan menyala dengan begitu ditampilkan gambar erotis.
Daerah yang dirangsang, yaitu bagian dari otak yang terlibat dalam pengolahan reward, motivasi dan kesenangan itu adalah bagian yang sama aktif di antara pecandu narkoba dan alkohol. Setahun kemudian, penelitian lain oleh Universitas yang sama ditemukan pecandu seks yang menonton film porno sejak usia dini memiliki tiga daerah otak yang lebih aktif daripada rekan-rekan mereka yang tidak kecanduan seks.
BACA JUGA: Sebelum Marshel Widianto Beli Video Dea OnlyFans, Dulu Konten Porno Dijual Lewat Buku Stensil
.
BACA TULISAN MENARIK LAINNYA:
> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"
> Humor Gus Dur: Orang Jepang Sombong Mati Kutu di Depan Sopir Taksi
> Rektor ITK Singgung Manusia Gurun, Teringat Humor Gus Dur Tentang Unta Hewan Gurun yang Pendendam
> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!
> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah
> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU
> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan
> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.