Kamis 25 May 2023 11:46 WIB

Imbauan Buat Jamaah Haji, ini yang akan Anda Alami Jika Ngopi

Jamaah haji harus menjaga kesehatan

Rep: Agung Sasongko/ Red: Erdy Nasrul
Secangkir kopi.
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Secangkir kopi.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Sudah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia mengonsumsi kopi setiap harinya. Entah dua atau tiga gelas per hari. Bagaimana saat di Tanah Suci.

Kasie Penghubung Kesehatan Daker Madinah, Dr Desnita mengatakan, tak masalah mengonsumsi kopi selama di Tanah Suci. Namun, jamaah perlu memahami kopi, teh, dan minuman lainnya itu akan menyebabkan haus. "Jadi bukan karena melulu persoalan lambung saja, tetapi memicu rasa haus," kata dia saat berbincang, Kamis (25/5/2023).

Baca Juga

Sementara, menurut dia, cuaca di Madinah cenderung panas dan kering, tetapi tidak membuat haus. Padahal, kebutuhan konsumsi air minum per harinya tidak berubah. Minimal seteguk per setiap kesempatan. "Jangan sampai dehidrasi," kata dia.

Dokter Desnita juga mewanti-wanti jamaah untuk tidak abai mengenakan alat pelindung diri, seperti topi atau payung pun dengan alas kaki yang tebal dan longgar guna mencegah kaki melepuh. "Terlihat sepele, tetapi mutlak diperhatikan," kata dia.

Untuk itu, jamaah haji pun disarankan siapkan satu tas kecil yang nyaman digunakan untuk berisi topi, payung, botol air minum, pelindung kulit, dan segala hal yang diperlukan selama beraktivitas di luar.

Seperti diketahui mulai Rabu (24/5/2023) kemarin, jamaah haji sudah mulai berdatangan ke Madinah. Ada 16 kloter dari delapan embarkasi dengan total jamaah mencapai 6.383 orang. Mereka berangkat dari delapan embarkasi, yaitu Jakarta - Pondok Gede (JKG), Jakarta - Bekasi (JKS), Solo (SOC), Makassar (UPG), Aceh (BTJ), Kualanamu/Medan (KNO), Batam (BTH), dan Surabaya (SUB).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement