Kamis 25 May 2023 20:19 WIB

Gandeng 46 Ribu Masjid, BSI Bukukan DPK Rp 1,2 Triliun

BSI turut mengelola aspek keuangan pada lebih dari 46.441 masjid,

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Sejumlah anak-anak menghadiri peresmian Masjid BSI Bakauheni di kawasan Bakauheni Harbour City, Lampung, Sabtu (18/3/2023). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membangun Masjid BSI Bakauheni berkapasitas 2.000 jamaah sebagai salah satu upaya Kementerian BUMN dan BSI dalam mendorong pariwisata di Sumatera khususnya Provinsi Lampung.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah anak-anak menghadiri peresmian Masjid BSI Bakauheni di kawasan Bakauheni Harbour City, Lampung, Sabtu (18/3/2023). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membangun Masjid BSI Bakauheni berkapasitas 2.000 jamaah sebagai salah satu upaya Kementerian BUMN dan BSI dalam mendorong pariwisata di Sumatera khususnya Provinsi Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) secara konsisten mendorong Islamic Ecosystem sebagai bagian dari kebangkitan ekonomi syariah dalam negeri. Per April 2023, BSI turut mengelola aspek keuangan pada lebih dari 46.441 masjid, serta melakukan berbagai kegiatan bersama masyarakat.

Dari pengelolaan aset keuangan masjid-mesjid di Indonesia, BSI mencatakan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) di ekosistem masjid Rp 1,2 triliun atau tumbuh 10,8 persen secara year on year (yoy). Direktur Sales and Distribution, BSI Anton Sukarna mengatakan, masjid memiliki peran besar dalam membangun bangsa.

Baca Juga

Ekosistem masjid terbukti mampu mencetak generasi berakhlak mulia dan tangguh, salah satunya melalui dakwah ekonomi syariah yang dilakukan dari masjid. BSI sebagai bagian dari ekonomi umat pun terus mendorong geliat ekosistem masjid melalui berbagai aspek, salah satunya meningkatkan kenyamanan beribadah di masjid.

“Hal ini menjadi upaya perseroan menjadikan masjid sebagai salah satu pusat peradaban masyarakat, dimulai dari fasilitas ibadah, yang nantinya terus berlanjut pada aktivitas ekonomi (muamalah) dan memfasilitasi masyarakat dalam bersosialiasi,” kata Anton dalam keterangan pers, Kamis (25/5/2023).

Saat ini, BSI memiliki solusi yang dapat dimanfaatkan oleh pengurus masjid untuk memudahkan berbagai aktivitas kepengurusan. Khususnya pada bagian keuangan masjid, dalam menjalankan transaksi keuangan seperti cash management system, virtual account, QRIS, dan lain-lain.

BSI juga memiliki sejumlah program yang dapat dikerjasamakan dengan pengurus masjid, antara lain sharing session pengelolaan keuangan masjid, edukasi dan literasi ekonomi, serta keuangan syariah, literasi ziswaf, juga haji dan umrah. BSI juga terus melaksanakan komitmen untuk membantu renovasi sejumlah sarana dan prasarana masjid, seperti di Masjid Al Amanah di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta.

Kepala Bagian Umum Setditjen DJPb Kementerian Keuangan Yuni Wibawa mengapresiasi layanan total solution ekosistem masjid dari BSI dengan penguatan peran masjid. Dia pun mengatakan bahwa sinergi dengan BSI telah berjalan baik, baik dari sisi business collaboration maupun kegiatan penunjang lainnya.

Di samping itu, masjid dapat difungsikan sebagai agen laku pandai, BSI Smart, yang memungkinkan melakukan fungsi inklusi keuangan syariah di masyarakat dalam skala kecil. Dengan agen laku pandai, masjid berpeluang mendapatkan bagi hasil atas transaksi finansial yang umum dilakukan masyarakat sekitar melalui perangkat masjid.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement