REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Projo membuat 10 simulasi pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024. Nantinya, 10 simulasi itu akan dibawa Projo ke konferensi daerah di 34 provinsi.
Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi menyebut, idealnya calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersatu. Namun, dia merasa, konfigurasi tersebut sulit terjadi.
"Idealnya Pak Prabowo dan Pak Ganjar jadi satu. Idealnya nih. Ganjar-Prabowo, Prabowo-Ganjar, idealnya. Cuma kan makin lama makin complicated," kata Budi saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/5).
Budi mengakui, konfigurasi Prabowo-Ganjar sudah dikomunikasikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, dia melihat, belum ada titik terang. "Perkembangannya kok makin sulit. Terakhir juga bicara dengan Presiden, 'gimana Pak?' Masih usaha (kata Jokowi) untuk itu," terang wakil menteri desa (wamendes) PDT tersebut.
"Cuma kan makin lama makin sulit ya. Ya kita ingin menyatukan lah. Usaha persatuan itu tetap ada, kalau kenyataannya agak sulit ya sudah," ucap Budi melanjutkan.
Relawan Projo membuka kemungkinan lain selain konfigurasi Prabowo-Ganjar. Dia menilai, ada juga peluang Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto. "Dan ingat, di Musra Pak Airlangga juga masuk sebagai capres. Diusulkan oleh Musra kepada Pak Jokowi," tegasnya.
Budi memaparkan sepuluh simulasi hasil Musra, yaitu Prabowo-Ganjar, Prabowo-Airlangga, Ganjar-Prabowo, Ganjar-Airlangga, dan Airlangga-Sandiaga Uno. Kemudian, ada Airlangga-Mahfud MD, Prabowo-Mahfud, Prabowo-Sandi, Ganjar-Sandi dan Ganjar-Mahfud.
"Jadi ada 10 simulasi capres-cawapres yang kita tawarkan ke tema teman daerah," kata Budi. Nantinya, hal itu didiskusikan oleh Projo seluruh daerah. Kemudian, bakal diputuskan satu pasangan calon yang didukung Projo.