Jumat 26 May 2023 17:36 WIB

Madu Punya Banyak Manfaat, dari Antioksidan Hingga Sembuhkan Luka Bakar

Selain enak, ada manfaat kesehatan yang terkait dengan madu.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Madu (ilustrasi). Madu memberikan segala macam manfaat bagi manusia.
Foto: www.pixabay.com
Madu (ilustrasi). Madu memberikan segala macam manfaat bagi manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Madu memberikan segala macam manfaat bagi manusia. Ahli diet terdaftar dan afiliasi klinis dari Osher Center for Integrative Medicine di University of Washington, Kelly Morrow, membahas tentang manfaat madu dalam rangka memperingati World Bee Day pada 20 Maret 2023.

Apa manfaat madu bagi tubuh? Selain enak, ada manfaat kesehatan yang terkait dengan madu. Bukan hanya pengetahuan, penelitian menunjukkan bahwa madu dapat membantu meredakan sakit tenggorokan. Selain itu, Morrow menjelaskan jika madu bersifat lokal (mengandung alergen lokal), maka madu dapat membantu mengurangi alergi.

Baca Juga

“Madu mengandung serbuk sari, yang jika diminum lama kelamaan dapat membantu melatih sistem kekebalan untuk mentolerirnya,” kata Morrow dilansir USA Today, Jumat (26/5/2023).

Morrow juga menjelaskan, madu adalah antioksidan dan antiinflamasi, serta mengandung sejumlah kecil vitamin B dan mineral. The Mayo Clinic mencantumkan potensi manfaat madu:

1. Antioksidan dalam madu mungkin terkait dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.

2. Bukti menunjukkan, madu dapat membantu meringankan kondisi saluran pencernaan, seperti diare yang berhubungan dengan gastroenteritis.

3. Madu mungkin baik untuk otak. Studi menunjukkan, madu mungkin menawarkan manfaat antidepresan, antikonvulsan, dan antikecemasan. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa madu telah terbukti membantu mencegah masalah memori.

4. Penggunaan topikal madu tingkat medis telah terbukti meningkatkan penyembuhan luka, terutama pada luka bakar.

Dalam hal kandungan gula, Morrow mengatakan madu dan gula memiliki kandungan yang hampir mirip. Meskipun ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa madu mungkin memiliki efek yang lebih minimal pada tingkat gula darah. Namun, pasien pradiabetes, diabetes, atau mereka dengan gula darah yang tidak stabil perlu menggunakan madu dengan hati-hati, serta juga memastikan menyeimbangkannya dengan beberapa protein dan lemak.

Bayi tidak boleh mengonsumsi madu karena sistem kekebalannya mungkin belum siap untuk melawan bakteri penyebab botulisme, penyakit yang melumpuhkan. CDC mengatakan bahwa madu aman untuk siapa saja yang berusia di atas satu tahun.

Selain itu, Morrow mengatakan kandungan gula dalam madu sebanding dengan gula meja, yang bisa menjadi masalah jika Anda menderita diabetes. Artinya, ada jumlah kalori yang tinggi hanya dalam porsi kecil madu. Misalnya, satu sendok madu mengandung 64 kalori, yang dapat bertambah jika digunakan secara sering atau berlebihan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement