REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggandeng dua perusahaan berskala nasional untuk membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah itu agar naik kelas.
"Kami berharap adanya kerja sama dengan perusahaan nasional ini bisa membantu mengembangkan pelaku UMKM agar semakin berkualitas dan memiliki daya saing di pasar global," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Babel Yulizar Adnan di Pangkalpinang, Jumat (26/5/2023).
Program kolaborasi bersama dua perusahaan nasional dengan pelaku UMKM kali ini yaitu satu bidang kerja sama pengembangan usaha memanfaatkan tanaman jenis eucalyptus yang daunnya akan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan minyak atsiri. Satu perusahaan lagi akan bersama-sama pelaku UMKM melakukan pengembangan tanaman mindi di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah.
"Kami berupaya sungguh-sungguh mendorong kerja sama ini dengan harapan dapat mempercepat akselerasi menuju UMKM yang berdaya saing," katanya.
Dalam upaya memperluas akses pasar UMKM dan digitalisasi, Dinas Koperasi dan UMKM Babel juga menjalin kerja sama dengan Shopee untuk memfasilitasi pelaku UMKM daerah yang ingin memasarkan produknya ke luar daerah. "Dengan kolaborasi bersama Shopee, kita dapat menaikkan omset penjualan produk UMKM. Kita tidak pernah bosan memberikan perhatian kepada UMKM agar semakin berkembang," katanya.
Dinas Koperasi dan UMKM Babel juga memprakarsai tujuh program lain untuk menjadikan UMKM naik kelas, berkualitas dan berdaya saing di pasar nasional dan internasional.
Tujuh program dan terobosan itu antara lain "Kolaborasa" atau kolaborasi dengan usaha raksasa, "Gempur UMKM" berupa gerakan mahasiswa pendamping kelompok usaha UMKM bersama Universitas Bangka Belitung, "KURgoes to desa" sinergi bersama Kanwil DJPB dan lembaga penyalur KUR.
Selain itu akan dilaksanakan terobosan "zona khas" yakni kuliner halal, aman sehat, "UMKM on boarding bersama shopee", pembukaan anjungan UMKM di bandara, UMKM bangkit, koperasi modern, jelang sevent atau jemput pelanggan di special event, dan "Katrol UMKM" atau Kamis patroli UMKM.
Dalam merealisasikan tujuh program tersebut dibutuhkan penguatan serta penyatuan komitmen bersama untuk berdiskusi menuju akselerasi UMKM naik kelas di era digitalisasi ini.
"Tujuh program ini sebagai terobosan pemerintah provinsi untuk membangkitkan UMKM. Program ini tentunya terintegrasi dari hulu ke hilir sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ini," katanya.