Ahad 28 May 2023 04:25 WIB

Tangan Kotor Inggris di Balik Berdirinya Israel dan Terjajahnya Palestina Sampai Detik Ini

Israel mempunyai andil besar dalam berdirinya Israel di Palestina

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi bendera Israel. Israel mempunyai andil besar dalam berdirinya Israel di Palestina
Foto: REUTERS/Thaier Al-Sudani
Ilustrasi bendera Israel. Israel mempunyai andil besar dalam berdirinya Israel di Palestina

REPUBLIKA.CO.ID,  YERUSALEM – Peran Inggris dalam memberikan karpet merah kepada Israel untuk mendominasi Palestina tidak bisa dilupakan dari jejak sejarah. 

Peran itu membuka jalan lahirnya negara Israel yang diproklamasikan pada 14 Mei 1948. Sehari setelahnya, 15 Mei 1948, terjadi peristiwa Nakba di mana rakyat Palestina tersingkir dari tanahnya sendiri. Berdirinya Israel tak bisa dilepaskan dari peran Inggris, dan peristiwa Nakba 1948 tidak seharusnya membuat Inggris lepas tanggung jawab. 

Baca Juga

Pada 1948, sekitar 530 desa dan lebih dari 62 ribu rumah di Palestina porak-poranda. Akibatnya, sekitar 13 ribu warga Palestina meninggal dunia. 

Hampir tiga perempat juta warga Palestina terusir dari rumahnya, setara dengan dua pertiga populasi Arab. Klimaksnya ialah peristiwa Nakba Palestina 1948, tetapi ini bukan permulaan. 

Zionisme memang merupakan gerakan pemukim kolonial yang tujuan utamanya sejak awal adalah membangun negara Yahudi merdeka di Palestina di wilayah yang seluas mungkin. 

Namun, kalau bukan karena kolonialisme Inggris, Israel tidak akan bisa mendirikan negaranya sendiri. 

Setelah Inggris mendeklarasikan Mandat Atas Palestina pada tahun 1922, kebijakan kolonialnya adalah mengawasi pembangunan sektor Yahudi dan Arab dengan biaya serendah mungkin untuk memastikan keuntungan maksimal. Di sisi lain, sejak itu Gerakan Zionis global menggenjot investasi dan imigran ke Palestina. 

Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan

Kemudian, selama 1920-an, setelah Nazi merebut kekuasaan di Jerman, Palestina mulai dihuni oleh banyak orang Yahudi Jerman yang relatif kaya.

Kemudian, pada 1930-an, sektor ekonomi Yahudi yang didukung praktik kolonial Inggris mendominasi sektor Arab di Palestina. 

Dengan demikian, gerakan Zionis didorong oleh logika kolonialisme pemukim, yang berusaha untuk melenyapkan penduduk asli dan mengganggu kemerdekaan politik mereka demi orang Yahudi. 

Ketika kekuatan politik di Barat memikul tanggung jawab umum atas pembentukan negara Israel, di sisi lain Inggris memikul tanggung jawab khusus karena peran menentukan yang dimainkannya dalam merampas tanah Palestina melalui Deklarasi Balfour dan ketentuan Mandat Inggris, serta penarikannya dari Palestina pada  1948.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement