Ahad 28 May 2023 16:35 WIB

Rusia Gelar Serangan Udara Terbesar ke Kiev

Angkatan Udara Ukraina mengatakan mereka menembak jatuh 52 dari 52 drone Rusia

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan gelombangan serangan udara terbesar ke Kiev sejak perang.
Foto: BBC/Reuters
Pemerintah Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan gelombangan serangan udara terbesar ke Kiev sejak perang.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV --  Pemerintah Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan gelombangan serangan udara terbesar ke Kiev sejak perang. Serangan ini terjadi saat ibu kota Ukraina bersiap merayakan ulang tahunnya.

Angkatan Udara Ukraina mengatakan mereka menembak jatuh 52 dari 52 drone yang diluncurkan Rusia. Ini merupakan serangan kamikaze drone Iran terbanyak sejak invasi. Belum diketahui berapa banyak drone yang ditembak jatuh di atas Kiev.

Baca Juga

Wali kota Kiev Vitali Klitschko mengatakan tampaknya serangan ini serangan mematikan pertama ke Kiev pada bulan Mei dan serangan ke-14 bulan ini. Satu orang pria berusia 41 tahun tewas tertimpa reruntuhan.

Serangan fajar ini dilakukan pada Ahad terakhir bulan Mei ketika Kiev memperingati hari berdirinya 1.541 tahun yang lalu. Hari itu biasanya ditandai dengan bazzar di jalan, konser dan pameran khusus di museum. Kiev tetap menggelar kegiatan-kegiatan tersebut tahun ini tapi dalam skala yang lebih kecil.

"Sudah lama sejarah Ukraina mengganggu orang Rusia yang merasa tidak aman," kata kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak di aplikasi kirim pesan Telegram, Ahad (28/5/2023).

Di Telegram, Angkatan Udara Ukraina mengatakan Rusia mengincar fasilitas dan infrastruktur penting militer di Ukraina tengah dan terutama wilayah Kiev. Laporan dari medan pertempuran belum dapat diverifikasi secara mandiri.

Saat Ukraina sedang mempersiapkan serangan balik dalam perang yang sudah berlangsung 15 bulan, Moskow mengintensifkan serangan udara dalam dua bulan terakhir. Sebagian besar mengincar target-target dan pasokan militer. Kini gelombang serangan terjadi beberapa kali dalam satu pekan.

Serangan terbaru ke Kiev terjadi setelah Ukraina mengatakan pertempuran di Kota Bakhmut di selatan Ukraina mulai mereda. Kepala pemerintah militer Ukraina, Serhiy Popko mengatakan serangan digelar beberapa kali, dan peringatan serangan udara berbunyi selama lebih dari lima jam.

"Hari ini musuh memutuskan memberi "selamat" pada rakyat Kiev di Hari Kiev dengan bantuan UAV (pesawat tanpa awak) mematikan mereka," kata Popko di Telegram.

Pemerintah mengatakan sejumlah distrik di Kiev, kota terbesar di Ukraina yang kini dihuni sekitar 3 juta orang mengalami beberapa serangan. Termasuk permukiman bersejarah Pecherskyi.

Saksi mata mengatakan peringatan serangan udara berbunyi tepat pada tengah malam. Banyak masyarakat yang berdiri di balkon mereka, beberapa meneriakan cercaan ke Presiden Rusia Vladimir Putin dan slogan "Kemenangan pada Pertahanan Udara."

Klitschko mengatakan puing-puing yang berjatuh menyebabkan sebuah gedung di Distrik Holosiivskyi kebakaran. Sekitar struktur bangunan seluas 1.000 meter persegi rusak.

Kebakaran terjadi setelah puing drone yang jatuh menghantam sebuah gedung tanpa penghuni di distrik Solomyanskyi. Distrik itu pusat transportasi udara dan kereta.

Atap gedung sembilan lantai di di Distrik Pecherskyi kebakaran karena tertimpa drone. Pejabat pemerintah militer Kiev mengatakan sebuah toko di Distrik Darnytskyi juga rusak.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement