REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Jepang ispace telah mengetahui penyebab pesawat ruang angkasa Hakuto-R Mission 1 (M1) miliknya gagal mendarat di bulan. Dari penyelidikan yang dilakukan, ispace menyebut penyebabnya adalah sebuah tebing besar.
Dikutip dari laman Gizmodo, Senin (29/5/2023), tebing itu menyebabkan Hakuto-R M1 salah menghitung jarak ke permukaan bulan. Akibatnya, pesawat ruang angkasa dengan jenis lunar lander atau pesawat pendarat bulan itu gagal mendarat dengan selamat di bulan dan jatuh ke kawah.
Kini, ispace yang berbasis di Tokyo telah merilis temuan penyelidikan atas kegagalan misi perdana Hakuto-R M1. Saat akan mendarat ke permukaan bulan, Hakuto-R memperkirakan ketinggiannya mendekati nol, padahal masih berjarak lima kilometer.
Akibatnya, kapal tanpa awak itu memperlambat kecepatannya dan akhirnya kehabisan bahan bakar dan terjun bebas. Kesalahan penghitungan ketinggian diduga setelah kapal terbang di atas tepi kawah yang tingginya sekitar 1,8 mil (tiga kilometer) lebih tinggi dari permukaan bulan di sekitarnya.
"Meskipun lander tidak menyelesaikan pendaratan, penyebabnya telah diidentifikasi dan perbaikan sedang dimasukkan untuk Misi 2 dan Misi 3," ujar ispace dalam pernyataannya.
Hakuto-R Mission 1 (M1) adalah misi pendaratan bulan tak berawak dari ispace yang diluncurkan pada Desember 2022 untuk percobaan pendaratan di permukaan bulan pada April 2023. Tepatnya, Hakuto-R M1 diluncurkan pada 11 Desember 2022 dengan roket SpaceX Falcon 9 dari Cape Canaveral Space Force Station di Florida, menandai misi perdana ispace.
Ambisi ispace menjadi perusahaan luar angkasa swasta pertama yang berhasil mendarat di permukaan bulan agaknya belum berhasil. Pada 2019, lander Bersheet dari Israel mengalami nasib serupa dalam upaya menjadi pesawat pendarat pribadi pertama yang mencapai permukaan bulan dengan aman.
Misi ispace sebenarnya berjalan lancar hingga saat-saat terakhir sebelum kecelakaan. Hakuto-R M1 dijadwalkan mendarat pada 25 April 2023 pukul 12:40 siang waktu timur (ET). "Tak lama setelah waktu pendaratan yang dijadwalkan, tidak ada data yang diterima yang menunjukkan pendaratan," tulis ispace dalam keterangannya.
Hakuto-R M1 membawa muatan komersial dan milik pemerintah, termasuk robot kecil dengan dua roda dari badan antariksa Jepang. Pendarat bulan itu diharap bisa memulai era baru usaha ruang angkasa komersial dengan mengirimkan muatan ke bulan secara teratur.
Setelah upaya pendaratan yang gagal, saham ispace turun 20 persen. Angka itu menandai kinerja terburuk sahamnya sejak melakukan peluncuran saham perdana. Perusahaan dilaporkan sedang mengerjakan dua misi lanjutan, dengan memperbaiki kesalahan pada upaya pertamanya.
Pendiri dan CEO ispace, Takeshi Hakamada, mengaku optimistis dengan dua misi selanjutnya. Pasalnya, misi pertama menunjukkan tak ada kendala teknis yang berarti hingga sesaat sebelum mendarat. "Sekarang, kami telah dapat mengidentifikasi masalah selama pendaratan dan memiliki gambaran yang sangat jelas tentang bagaimana meningkatkan misi mendatang," ujar Hakamada.