REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Fransisco De Asis Aguilera Aranda, mengajak para wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk bisa melanjutkan studi di Negeri Matador. Ia juga meyakini menyelesaikan studi di universitas bukanlah sebuah akhir tetapi awal untuk kehidupan yang baru.
Menurut dia, anak muda tidak perlu takut untuk menghadapi masa depan karena kepercayaan diri menjadi kunci agar semua rintangan bisa diatasi. Itu juga yang akan dihadapi para lulusan setelah prosesi wisuda. "Mereka harus bisa menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi bangsa dan negara," ucapnya dalam pesan pers yang diterima Republika.co.id.
Jika memang ingin menimba ilmu kembali dan ingin mendapat pengalaman profesional, dia menyarankan mahasiswa UMM untuk datang ke Spanyol. Spanyol merupakan negara yang kaya akan budaya, bahkan terkenal dengan pemain sepak bolanya.
Spanyol juga merupakan negara yang nyaman untuk tinggal dan bagus untuk dikunjungi. Selain itu, masyarakatnya juga memiliki toleransi dengan berbagai keberagaman yang ada.
Fransisco juga senang dengan kedatangannya ke Kampus Putih. Menurutnya, UMM memiliki potensi besar untuk melebarkan sayap kerjasamanya ke Spanyol. Apalagi dengan berbagai inovasi, ide, dan program yang dilaksanakan.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Indonesia Profesor Muhadjir Effendy menjelaskan, para wisudawan saat ini akan menjadi generasi emas 2045. Yakni saat usia bangsa Indonesia menginjak 100 tahun.
Ia meminta mereka untuk menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Generasi muda tidak boleh berhenti dalam belajar dan terus mengasah kemampuan yang dimiliki. "Ingat bahwa ada jutaan wisudawan dari perguruan tinggi lain yang punya tujuan yang sama dengan kalian. Gunakan berbagai ilmu dan pengalaman yang Anda dapat di UMM untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah bangsa,” jelas Muhadjir.
Muhadjir juga mengatakan, memilih UMM sebagai tempat menimba ilmu adalah pilihan tepat. Mahasiswa dan wisudawan pasti memiliki bekal cukup apalagi dengan hadirnya Center of Excellence (CoE) sejak beberapa tahun belakang. Program tersebut mendorong mahasiswa untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri di era sekarang.
Sementara itu, Rektor UMM, Profesor Fauzan menyampaikan, Indonesia akan menghadapi tantangan bonus demografi. Oleh karena itu, sejak 2019 UMM meluncurkan program yang disebut dengan CoE. Program tersebut merupakan upaya UMM untuk berkontribusi dalam kemajuan bangsa Indonesia.
Sampai saat ini, kata dia, sudah ada lebih dari 54 CoE yang bisa diikuti oleh mahasiswa UMM. Bahkan program tersebut juga dapat diikuti oleh para alumni dan anak muda dari perguruan tinggi lain. Mereka yang ikut CoE juga diperbolehkan dari jurusan yang berbeda.
"Hal tersebut karena UMM memiliki tekad penuh dalam menyiapkan SDM unggul untuk memenuhi kebutuhan zaman," kata dia menambahkan.