Jumat 02 Jun 2023 14:05 WIB

Indonesia Raih Kembali Peringkat Pertama Global Muslim Travel Index

Indonesia berada di peringkat pertama bersama dengan Malaysia.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Demografi Muslim global yang jadi potensi ekonomi syariah dunia.
Foto: CrescentRating GMTI 2023
Demografi Muslim global yang jadi potensi ekonomi syariah dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kembali meraih peringkat pertama dalam Global Muslim Travel Index (GMTI). Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mengapresiasi pencapaian Indonesia pada 2023 setelah sebelumnya tergeser dari posisi tersebut.

Direktur Industri Produk Halal KNEKS, Afdhal Aliasar menyampaikan, Indonesia sekaligus mendapatkan award Top Muslim Travel Destination of The Year dan award Stakeholder Awareness Campaign of The Year yang diraih oleh KNEKS bersama PPHI.

Baca Juga

"Alhamdulillah, Indonesia tahun 2023 meraih posisi rangking pertama Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023, capaian ini menunjukan kerja keras Indonesia bangkit dari pemulihan ekonomi pacsa pandemi," ujarnya kepada Republika, Jumat (2/6/2023).

Indonesia terus berkomitmen dengan pengembangan pariwisata ramah muslim sehingga dapat diapresiasi oleh dunia internasional. Ini membuat posisi Indonesia naik dari peringkat dua tahun 2022 ke peringkat pertama di tahun 2023 ini.

Menurutnya, ini lebih cepat dari target Indonesia. Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan rangking pertama di tahun 2025, dan akhirnya dapat dicapai lebih cepat pada 2023.

"Tugas berikutnya tentu mempertahankan dan membuat pertumbuhan ekonomi ini benar-benar memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat diantaranya pembukaan lebih banyak lapangan kerja dan pertumbuhan UMKM melalui industri halal," ungkapnya.

Indonesia dipilih lembaga pemeringkat internasional itu sebagai Top Muslim Friendly Destination of The Year 2023. Pada Kamis (1/6/2023), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyebut penghargaan tersebut menjadi bukti upaya bersama seluruh stakeholders dalam mendorong pengembangan wisata halal di Indonesia.

Kementerian mengatakan tim yang mempersiapkan berhasil mengeksekusi beberapa program-program andalan. Sehingga Indonesia pada akhirnya ada di posisi pertama, dan ini merupakan sebuah prestasi.

Indonesia berada di peringkat pertama bersama dengan Malaysia yang juga punya nilai sama tahun ini. Indonesia pernah menjadi peringkat pertama pada 2019 dan Malaysia konsisten di peringkat satu sejak 2015. Posisi selanjutnya ditempati Arab Saudi, Uni Emirate Arab, Turkiye, Qatar, Iran, Yordania, Bahrain, Mesir, Kuwait, Singapura.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement