Sabtu 03 Jun 2023 14:22 WIB

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina Berada di Ujung Tanduk dan Terancam Bubar

Badan pengungsi Palestina ini telah mengajukan permohonan dana 1,6 miliar dolar AS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Seorang anak kecil berdiri di balik timbunan karung bantuan pangan UNRWA. (ilustrasi)
Foto: www.kawther.info
Seorang anak kecil berdiri di balik timbunan karung bantuan pangan UNRWA. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) tengah berada di ujung tanduk akibat menghadapi krisis pendanaan. UNRWA terancam tak bisa lagi melanjutkan program bantuan esensialnya untuk lebih dari 5 juta pengungsi Palestina karena anggarannya kian cekak.

“Saat saya berbicara kepada Anda hari ini, saya tidak memiliki dana untuk menjaga agar sekolah, pusat kesehatan, dan layanan kami lainnya tetap berjalan hingga September,” kata Sekretaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini saat berbicara dalam pertemuan di Majelis Umum PBB untuk membahas komitmen donor terhadap UNRWA, Jumat (2/6/2023), dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA.

Baca Juga

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres turut menghadiri pertemuan tersebut. Dia memperingatkan bahwa UNRWA berada di ambang kehancuran keuangan. Guterres menyerukan negara-negara donor memikul tanggung jawabnya dan segera mendukung UNRWA.

“Kita bertemu setiap tahun, dan setiap tahun kita menghadapi paradoks yang sama. Di satu sisi, kita semua menyadari peran penting yang dimainkan UNRWA sebagai jaring pengaman bagi yang paling rentan, pilar stabilitas regional, katalis pembangunan, alat penting untuk pencegahan konflik, dan garis harapan dan peluang hidup untuk jutaan (orang). Di sisi lain, kita membiarkan UNRWA tetap terjebak dalam ikatan keuangan, dan kebutuhan yang meningkat diimbangi dengan pendanaan yang stagnan," ucap Guterres.