Senin 05 Jun 2023 10:59 WIB

Rupiah Menguat Dipengaruhi Antisipasi Investor Terkait Data Inflasi RI

Dolar AS menguat terhadap hampir semua mata uang, kecuali rupiah.

Dolar AS. Penguatan rupiah pada Senin (5/6/2023) dipengaruhi antisipasi investor terkait data inflasi RI.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Dolar AS. Penguatan rupiah pada Senin (5/6/2023) dipengaruhi antisipasi investor terkait data inflasi RI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis senior Lukman Leong menyatakan penguatan rupiah dipengaruhi antisipasi investor terkait data inflasi Indonesia pada Mei 2023, yang diperkirakan akan kembali lebih rendah.

"Dolar AS sebenarnya masih rebound menguat secara umum setelah data tenaga kerja AS NFP (nonfarm payrolls), yang lebih kuat memicu kenaikan imbal hasil obligasi AS dan ekspektasi tingkat suku bunga the Fed yang lebih tinggi," kata Lukman di Jakarta, Senin (5/6/2023).

Baca Juga

Selain itu, data inflasi diperkirakan akan kembali turun dan kian mendekati target Bank Indonesia sehingga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi.

Pada pembukaan perdagangan Senin ini, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat 0,66 persen atau 100 poin menjadi Rp 14.894 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.994 per dolar AS. "Indeks dolar AS pada umumnya naik, dolar AS menguat terhadap hampir semua mata uang, kecuali rupiah," ujar Lukman.

Sementara itu, menurut analis Bank Woori Saudara (BWS) Rully Nova, penguatan rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan pagi ini disebabkan faktor eksternal, yakni kesepakatan senat AS terkait debt-ceilling Pemerintah AS menjadi rancangan undang-undang (RUU) dan data pengangguran AS pada Mei 2023 yang memburuk. Adapun faktor domestik yang mendorong penguatan rupiah adalah ekspektasi pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 yang tinggi di level 5,7 persen.

"(Faktor lainnya adalah) laju inflasi Mei (2023) diperkirakan masih pada level yang rendah," kata Nova.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement