REPUBLIKA.CO.ID,HELSINKI -- Volvo Cars yang berbasis di Swedia, Senin (5/6/2023), melaporkan penjualan sebanyak 60.398 unit pada Mei 2023. Angka itu naik 31 persen dibandingkan penjualan Mei 2022.
Pabrikan mobil, yang mayoritas dimiliki Geely China tersebut juga menyampaikan penjualan mobil listrik berbasis baterai pada Mei naik dua kali lipat dibandingkan Mei tahun lalu sebanyak menjadi 10.826 unit.
Di pasar terbesar perusahaan yakni Eropa, penjualan naik 40 persen. “Sementara penjualan di China naik 49 persen dan di Amerika Serikat naik 14 persen,” kata Volvo Cars dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya dilaporkan pabrikan Swedia, Volvo Group, telah menandatangani kesepakatan 10 tahun untuk membeli setengah dari tenaga listrik yang diproduksi oleh ladang angin Bruzaholm Swedia yang baru beroperasi mulai tahun 2025.
Perusahaan energi milik negara Swedia Vattenfall akan memulai pembangunan ladang angin berkapasitas 140 megawatt yang akan dimulai musim panas ini.
"Perjanjian tersebut menandakan komitmen kami untuk memprioritaskan investasi rendah karbon, sumber energi terbarukan, dan mengambil tindakan iklim di semua yang kami lakukan," kata CEO Volvo Martin Lundstedt dalam sebuah pernyataan.
Volvo Trucks, salah satu unit grup Volvo, berencana 50 persen dari penjualan truknya adalah listrik pada 2030.
Vattenfall mengoperasikan lebih dari 1.200 turbin angin dengan kapasitas lebih dari 4 gigawatt di lima negara Eropa.