Senin 05 Jun 2023 20:44 WIB

Kloter Pertama Jamaah Calon Haji Bantul Diberangkatkan ke Tanah Suci

Jumlah jamaah haji Bantul hingga saat ini berjumlah 970 orang.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Jamaah haji berangkat ke Tanah Suci (ilustrasi)
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Jamaah haji berangkat ke Tanah Suci (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Sebanyak 59 orang dari perkiraan 970 orang jamaah haji Kabupaten Bantul dilepas dan diberangkatkan dari kompleks Parasamya Bantul, DIY, Senin (5/6/2023).

Jamaah yang berasal dari kloter (kelompok terbang) 43 ini merupakan kloter pertama yang diberangkatkan dari Bantul. Sementara itu, untuk kloter lain, dijadwalkan berangkat secara bergiliran selama tiga hari ke depan.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bantul, Pambudi Arifin Rakhman mengungkapkan, jumlah jamaah haji Kabupaten Bantul hingga saat ini berjumlah 970 orang. Namun kemungkinan jumlah ini bisa bertambah.

Hal ini karena diperkirakan akan ada penambahan jamaah lagi. Seperti pada kloter 43 yang mulanya jamaah yang akan berangkat sebanyak 26 orang, kemudian terdapat tambahan jamaah yang berasal dari non KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh) sejumlah 33 jamaah.

“Karena untuk kloter 43 ini saja, yang mulanya hanya 26 jamaah, kemarin ada tambahan 33 jamaah yang berasal dari non-KBIHU, sehingga totalnya ada 59 jamaah,” jelas Pambudi.

Sementara itu, Asisten Administrasi Umum, Pulung Haryadi, yang mewakili Bupati Bantul untuk memberangkatkan jamaah haji asal Bantul meneruskan pesan agar jamaah haji tahun ini dapat menjalankan ibadah dengan lancar.

Selain itu, jamaah haji juga diharapkan dapat menjaga nama baik Tanah Air dan daerah asal. Terakhir, pada nantinya jamaah haji dapat kembali ke Tanah Air tanpa kurang suatu apa pun.

“Harapannya, jamaah haji tahun ini dapat menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh, lancar, dan kembali ke Tanah Air tanpa halangan dan kurang suatu apa pun,” kata Pulung.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement