REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sedikit 16 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya jatuh sakit setelah meminum sari apel beralkohol yang tercemar di wilayah Ulyanovsk, Rusia barat. Gubernur setempat Alexei Russkikh mengatakan pada Senin (5/6/2023), masalah itu muncul usai warga mengonsumsi produk berlabel 'Mister Cider' yang dijual secara curah dalam tong berukuran 30 liter.
Russkikh mengatakan, tempat perawatan intensif sedang disiapkan di seluruh wilayah yang terletak di sungai Volga. Sebanyak 19 orang telah dirawat di rumah sakit.
"Dokter berjuang untuk menyelamatkan nyawa mereka masing-masing," kata Russkikh.
Menurut media lokal, sari apel tersebut mengandung metanol dalam jumlah yang mematikan yang juga dikenal sebagai metil alkohol atau alkohol kayu. Jenis itu jauh lebih beracun daripada etanol yang ditemukan dalam minuman beralkohol biasa.
Pihak berwenang menahan satu orang karena dicurigai menyebabkan kematian. Dia dinilai kelalaian dan memerintahkan agar barang-barang yang terkena dampak tersebut dikeluarkan dari penjualan.
Rusia memperketat pengawasan atas produksi dan penjualan alkohol setelah 77 orang meninggal akibat meminum minuman keras murah di Siberia pada 2016. Hanya saja konsumsi alkohol buatan sendiri tetap menjadi masalah.
Sebanyak 29 orang meninggal dalam satu insiden pada 2021. Mereka mengonsumsi alkohol produksi lokal yang mengandung metanol.