Selasa 06 Jun 2023 10:59 WIB

Dorong Kemandirian Ekonomi Ponpes, Ratusan Santri Ikuti Pelatihan Penanaman Budi Daya Buah

Kegitan digelar di Pondok Pesantren Tazkiyatunnafsi, Desa Cahaya Maju, OKI.

Para santri mengikuti penanaman budi daya buah di Pondok Pesantren Tazkiyatunnafsi, Desa Cahaya Maju, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan.
Foto: Dok. Sdg
Para santri mengikuti penanaman budi daya buah di Pondok Pesantren Tazkiyatunnafsi, Desa Cahaya Maju, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN OKI -- Ratusan santri dirangkul untuk mengikuti pelatihan penanaman budi daya buah di Pondok Pesantren Tazkiyatunnafsi, Desa Cahaya Maju, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan. Acara yang menyasar ratusan santri itu dimulai dengan kegiatan doa bersama untuk kemaslahatan umat. 

Koordinator Wilayah SDG Sumsel Faisal Tanjung mengatakan, pelatihan ini digelar dengan tujuan membekali para santri mengenai ilmu budi daya pertanian, seperti tanaman buah-buahan. 

Baca Juga

"Melihat mayoritas masyarakat di daerah sini adalah petani, jadi kami mengadakan kegiatan pelatihan penanaman. Karena kita tahu bahwa setiap santri itu setelah jadi santri itu mau jadi apa," ujar Faisal, seperti dilansir pada Selasa (6/6/2023). 

"Kebanyakan di masyarakat umum mereka menilai bahwasanya santri itu setelah lulus bakal menjadi ustaz, tapi nyatanya tidak. Mereka juga bisa menjadi seorang pengusaha, petani, atau bahkan bisa menjadi presiden sekalipun," lanjut dia. 

Pada kesempatan tersebut, para sukarelawan Santri Dukung Ganjar ini memberikan secara simbolis bantuan sebanyak 750 bibit tanaman buah mangga, alpukat, jambu air, dan durian. 

Faisal berharap, lewat kegiatan ini nantinya para santri bisa melek pertanian, sehingga dapat bermanfaat bagi mereka yang nantinya terjun berkecimpung di dunia pertanian. 

"Harapannya untuk para santri putra dan santri putri, setelah lulus dari sini mereka sudah mempunyai bekal ataupun ilmu dalam pertanian dalam menanam. Jadi, bisa kami bilang mereka tidak terlalu buta untuk ilmu pertanian," ucapnya. 

Sebelum dilakukan penanaman di area lingkungan ponpes, terlebih dahulu para santri diberikan edukasi pelatihan penanaman oleh penggiat petani bernama Syaikhoni. 

Dalam paparannya, Syaikhoni menjelaskan bahwa persiapan yang dibutuhkan untuk menanam bibit, yaitu terlebih dahulu tersedianya lahan, bibit yang akan ditanam, dan peralatan untuk menanam. 

Syaikhoni mengungkapkan pentingnya peran petani dalam keberlanjutan kehidupan manusia. Menurut dia, profesi petani merupakan pekerjaan yang paling dibutuhkan selalu oleh manusia karena berkat para petani, ketersediaan pangan khususnya di Indonesia dapat terjaga. 

Wakil Pengasuh Ponpes Tazkiyatunnafsi, Komaroni pun turut bersuara atas kedatangan para sukarelawan. Ia mengaku sangat mengapresiasi kehadiran para sukarelawan yang memberikan manfaat positif bagi para santri. 

"Untuk empat buah tersebut di daerah OKI sini peminatnya sangat banyak, terutama durian. Sangat diucapkan terima kasih, memberikan bantuan tersebut yang sangat membantu di Pondok Pesantren Tazkiyatunnafsi ini, inshaallah bibit tersebut akan bermanfaat untuk pondok pesantren," kata Komaroni. 

Kelompok relawan serupa juga bergerak di Jawa Timur. SDG Jatim membekali para santri Pondok Pesantren Al Khikmah, Desa Sukosari, Kabupaten Tuban dengan teknik fotografi dan videografi.

“Pembekalan sekaligus pelatihan untuk konten-konten media sosial yang menarik dan positif,” ujar Sekretaris Wilayah SDG Jatim Hamdan Muafi 

Pada kesempatan tersebut, SDG Jatim menghadirkan Muhammad Rozikin sebagai pemateri yang memiliki pengalaman di sejumlah media.

Menurut Hamdan, kesempatan ini adalah peluang para santri agar lebih melek terhadap perkembangan teknologi, terutama konten-konten media sosial yang menjadi tren di era digital.

"Pelatihan ini bagian menjawab tantangan perkembangan zaman yang sudah makin kompleks. Apalagi di era digital ini maka rasa-rasanya perlu santri itu dibekali dengan seperti menguasai komputer, menguasai fotografi, sinematografi, bahkan konten medsos," ucap dia, demikian dilansir dari Antara

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement