REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN OGAN KOMERING ULU -- Kelompok relawan Mak Ganjar Sumatra Selatan menyediakan akses sumur bor dan air bersih bagi masyarakat di Desa Belatung, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan.
Tokoh Masyarakat Desa Belatung, Jonaidi (64 tqhun) mengucapkan rasa syukur dan terimakasihnya atas kedatangan Mak Ganjar ke daerahnya. Mereka senang, lantaran wilayahnya yang selama ini dilanda kekeringan ekstrim bisa terbantu dengan disediakannya akses air bersih.
"Saya mewakili masyarakat mengucapkan terimakasih atas adanya sumur bor bantuan dari Mak Ganjar yang mana kepanjangan tangan dari Pak Ganjar dan Pak Mahfud," ungkap Jonaidi.
Kendati demikian, kondisi air bersih di Desa Belatung masih kurang.
"Kondisi air bersih di Desa Belatung masih sangat dibutuhkan dan belum mencukupi, tapi berkat bantuan yang diberikan saat ini, jumlahnya semakin meningkat," kata dia, seperti dinukil pasa Kamis (26/10/2023).
Selama proses pembuatan sumur bor, Jonaidi mengaku masyarakat bahagia dan bahu membahu menyelsaikan sumur bor bersama Mak Ganjar Sumatera Selatan.
"Semua gotong royong dengan senang hati, sebanyak 20 orang dilibatkan dan memakan waktu sekitar satu minggu untuk penyelsaiannya," kata Jonaidi.
Sementara, Sekretaris Jenderal DPP Mak Ganjar, Chlorophylla Athia (33) berharap sumur bor yang diberikan bisa bermanfaat dan digunakan untuk kepentingan bersama.
"Semoga sumur bor yang ada hari ini sangat bermanfaat bagi para emak-emak, ini sebagai bentuk kasih pak Ganjar melalui kami ini bisa menjadi berkah bagi kita semua," kata dia.
Aksi serupa juga sudah dilakukan Mak Ganjar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan meresmikan bantuan pembangunan sumur bor di Dusun Pilangrejo, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul dalam rangka membantu masyarakat yang kesulitan air bersih.
Sumur bor sedalam 10 meter itu diresmikan oleh Koordinator Wilayah Mak Ganjar DIY Rindi Astika, yang mengatakan pemilihan Dusun Pilangrejo untuk pembangunan sumur bor bertujuan membantu masyarakat mengakses air bersih yang sulit didapatkan, karena kebanyakan masyarakat masih mengandalkan sumur pribadi.
Selain itu, akses air bersih yang diperoleh masyarakat juga masih berlangganan berbayar dari perusahaan air mineral, sehingga kondisi tersebut cukup menyulitkan masyarakat Dusun Pilangrejo yang rata-rata berprofesi sebagai petani dan ibu rumah tangga.
"Banyak faktor yang membuat kita saat ini berada di Dusun Pilangrejo, salah satunya daerah ini daerah pegunungan, di mana di sini kekurangan air bersih, warga tidak bisa mengandalkan sumur pribadi, sehingga mau tidak mau warga harus berlangganan air dan ada kendala apabila mati lampu dan masyarakat tidak menampung di tandon, otomatis tidak punya air untuk minum, bahkan mandi," ujar Rindi, demikian dilansir dari Antara.