REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Solo menaikkan kuota jalur afirmasi di jenjang sekolah dasar (SD) pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini hingga 50 persen yang prioritas bagi keluarga miskin (Gakin).
"Afirmasi berubah, SD awalnya sama dengan SMP yakni 35 persen. Sekarang SD jadi 50 persen. Dengan asumsi jumlah siswa sekolah SD totalnya mendekati 55 persen kuota SD," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo Dian Rineta, Selasa (6/6/2023).
Dian menjelaskan tujuan penambahan kuota tersebut untuk mengkover Gakin dalam menyekolahkan anaknya di tingkat SD. Di mana Gakin yang masuk golongan P1, P2, hingga P3 sehingga dapat diterima.
"Bisa tertampung semua selama warga bisa memilih benar-benar mendekati zona rumahnya. Sedangkan P3 tetap bersaing dengan zonasi karena kan rentan risiko sosial. Kalau sama-sama P3 akan dilihat zonasi terdekat dipilih terlebih dahulu, zonasi baru kemudian P3," katanya.
Di sisi lain, meskipun pendidikan pada anak adalah kewajiban negara namun peran aktif masyarakat juga diperlukan untuk menjangkau sisi yang tak bisa dicapai pemerintah.
"Sekolah, pendidikan, bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga masyarakat dan orang tua. Dengan keterbatasan kemampuan pemerintah, keluarga mampu bisa ikut berpartisipasi," katanya.
"Teman-teman swasta kan kualitasnya sama. Kami berharap bisa memfasilitasi semaksimal mungkin untuk gakin (keluarga miskin). Kalau untuk yang mampu dan secara zonasi dekat monggo. Tapi daripada melangkah jauh tapi di dekatnya ada sekolah swasta yang bagus juga tidak masalah," katanya.
Dari data yang diterima dari Disdik daya tampung siswa baru untuk jenjang SD negeri di Kota Solo pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2023 sebanyak 5.376 siswa baru. Dimana hal tersebut terbagi di 142 SD. Sedangkan di tingkat SMP ada 27 sekolah dengan daya tampung 6.646 siswa baru.