Rabu 07 Jun 2023 11:59 WIB

Lebih Suram, Bank Dunia Turunkan Proyeksi Ekonomi Global 2024

Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global.

Rep: Novita Intan/ Red: Ahmad Fikri Noor
Bank Dunia (World Bank) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2024 menjadi hanya 2,4 persen.
Foto: dok Bank Dunia
Bank Dunia (World Bank) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2024 menjadi hanya 2,4 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Dunia (World Bank) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2024 menjadi hanya 2,4 persen. Angka itu diturunkan dari proyeksi yang sebelumnya diterbitkan pada Januari 2023 di level 2,7 persen.

Sementara itu, untuk pertumbuhan global pada tahun ini, Bank Dunia justru menaikkan proyeksinya menjadi tumbuh 2,1 persen. Angka itu lebih baik 0,4 persen poin dari proyeksi sebelumnya.

Baca Juga

Bank Dunia menilai, AS, China, dan ekonomi utama lainnya telah terbukti lebih tangguh dari perkiraan meskipun suku bunga yang lebih tinggi dan kredit yang lebih ketat. Meski begitu, hal ini akan berdampak lebih besar pada masa depan. Ekonomi global tetap dalam tren melemah dari sebelumnya mampu tumbuh 3,1 persen pada 2022. 

Pengetatan moneter bank sentral dan kondisi kredit yang lebih ketat dinilai mengurangi investasi bisnis. Faktor-faktor ini akan memperlambat pertumbuhan lebih lanjut pada paruh kedua 2023 dan memasuki 2024.

Kepala Ekonom Bank Dunia Indermit Gill memberikan pandangan suram pada perkiraan baru, mengatakan 2023 masih akan menandai salah satu tahun pertumbuhan paling lambat ekonomi maju dalam lima dekade terakhir. Dua per tiga negara berkembang juga akan melihat pertumbuhan yang lebih rendah daripada 2022, menghadapi kemunduran besar pada pemulihan pandemi dan pengentasan kemiskinan serta meningkatnya kesulitan utang negara.

"Bahkan, hingga akhir tahun depan, sepertiga negara berkembang tidak akan mengalahkan tingkat pendapatan per kapita yang mereka miliki pada akhir 2019," kata Gill.

Pada Januari, Bank Dunia telah memperingatkan produk domestik bruto global melambat ke ambang resesi, tetapi sejak itu, kekuatan di pasar tenaga kerja dan konsumsi AS telah melampaui ekspektasi seperti halnya pemulihan China dari penguncian Covid-19.

Pertumbuhan AS pada 2023 sekarang diperkirakan sebesar 1,1 persen lebih dari dua kali lipat perkiraan 0,5 persen pada Januari, sementara pertumbuhan China diperkirakan akan naik menjadi 5,6 persen, dibandingkan dengan perkiraan 4,3 persen pada Januari setelah pertumbuhan yang berkurang akibat Covid sebesar 3 persen pada 2022.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement