REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Mantan kapten sekaligus bek tengah Manchester City, Vincent Kompany, cukup yakin dengan kemampuan the Citizens untuk bisa mengatasi perlawanan Inter Milan di final Liga Champions, Ahad (11/6/2023) dini hari WIB. Tim besutan Pep Guardiola itu dinilai sudah terbiasa tampil di partai besar, terutama laga final di sebuah turnamen.
Dengan begitu, Kevin de Bruyne dan kawan-kawan sudah memiliki pengalaman untuk bisa mengatasi tekanan tampil di partai final. Ketenangan di atas lapangan yang berpangkal dari pengalaman tersebut dianggap menjadi salah satu keunggulan utama the Citizens dibanding La Beneamata dalam laga yang bakal digelar di Stadion Attaturk Olympic, Istanbul, Turki, nanti.
''Mereka adalah tim yang sudah meraih banyak kemenangan. Jadi, mereka akan cukup tenang seperti yang bisa Anda bayangkan. Mereka akan menatap laga itu sama seperti laga final lainnya. Inilah keuntunganya sering tampil di partai final kompetisi dengan format turnamen,'' ujar Kompany seperti dikutip Manchester World, Jumat (9/6/2023).
Klaim mantan bek tengah timnas Belgia itu memiliki dasar yang cukup kuat. Di 10 musim terakhir, Man City sukses meraih enam kali juara Piala Liga Inggris. Pun dengan keberhasilan the Citizens merengkuh dua titel Piala FA dalam enam musim terakhir, termasuk pada musim ini.
Tidak hanya itu, pelatih Burnley itu juga menilai, Man City memiliki kemampuan beradaptasi dengan begitu baik terhadap gaya permainan yang diterapkan lawan-lawannya. Man City, ujar Kompany, memiliki sejumlah opsi gaya permainan untuk bisa diterapkan tergantung dari gaya permainan lawan.
Berbeda dari Man City, yang dikenal menerapkan sepak bola ofensif, Inter Milan memang dikenal sebagai tim yang mengandalkan pertahanan kokoh. Bahkan, tim besutan Simone Inzaghi itu menjadi tim dengan catatan clean sheet terbanyak di pentas Liga Champions musim ini.
Nicolo Barella dan kawan-kawan mencatatkan clean sheet di delapan laga dari 12 pertandingan dalam langkah menuju babak final Liga Champions.
''Man City memiliki segudang solusi yang dikumpulkan dalam enam hingga tujuh tahun terakhir. Mereka memiliki berbagai solusi terhadap gaya permainan yang diterapkan lawan. Sebelumnya, tim ini masih kesulitan untuk bisa beradaptasi. Namun, kini gaya permainan mereka begitu luar biasa,'' jelas Kompany.
Sebelum hijrah ke Anderlecht pada 2019 dan gantung sepatu pada 2020, Kompany sempat memperkuat Man City selama 11 musim. Selama periode tersebut, Kompany tampil di 360 laga di semua ajang. Kompany pun mempersembahkan empat trofi Liga Primer Inggris, dua trofi Piala FA, dan empat gelar juara Piala Liga Inggris.