REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menanggapi singkat soal namanya yang masuk kandidat calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo. Jawabnya, ia biasa saja terkait hal tersebut.
"Biasa saja," singkat Mahfud di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani mengungkap enam dari 10 nama kandidat cawapres untuk Ganjar Pranowo. Enam nama tersebut terdiri dari kalangan menteri, ketua umum partai politik, hingga kepala daerah.
Dari sektor menteri, ada nama Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dan Menteri BUMN Erick Thohir. Kemudian ada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, lalu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Selanjutnya ada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Terakhir, adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Nama-nama itu ya termasuk dalam peta yang ada di PDI Perjuangan. Kalau boleh saya sebut nama itu dan semuanya tentu punya kelebihan-kelebihan," ujar Puan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Enam dari 10 nama tersebut tentunya akan dipertimbangkan dan dibahas bersama Ganjar dengan partai politik pengusungnya. Namun ia menekankan, sosok cawapres Ganjar harus memiliki visi, misi, dan cita-cita yang sama.
"Jadi nama tetap akan ditentukan nanti tapi belum hari ini. Jadi masih menimbang nama-nama yang ada," ujar Puan.
Selain enam nama tersebut, ada nama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Nama tersebut masuk karena disebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai "Bapak Infrastruktur".