Sabtu 10 Jun 2023 16:44 WIB

Menkes Harap Rumah Sakit Terapung Bisa Jangkau Akses Kesehatan Daerah Terpencil

Menurut Budi Sadikin, RI kekurangan alat medis serta dokter ahli di banyak wilayah.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Erik Purnama Putra
Kapal rumah sakit apung Laksamana Malahayati diresmikan oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Pelabuhan Tanjung Priok, Sabtu (10/6/2023)
Foto: Dok PDIP
Kapal rumah sakit apung Laksamana Malahayati diresmikan oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Pelabuhan Tanjung Priok, Sabtu (10/6/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin turut menghadiri peresmian kapal rumah sakit (RS) terapung Laksamana Malahayati sekaligus kapal kesehatan rakyat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu (10/6/2023). Budi berharap, RS terapung dapat menjangkau akses kesehatan bagi rakyat di daerah terpencil nan jauh.

"Itu menggambarkan betapa kurangnya infrastruktur kesehatan kita dan saya di sini mengucapkan terima kasih kepada Ibu Megawati Soekarnoputri, dan seluruh rekan PDIP yang sudah menyediakan fasilitas kesehatan ini," ujar Budi di sela peresmian kapal terapung Laksamana Malahayati di Pelabuhan Tanjung Priok, Sabtu.

Budi memaparkan, Indonesia kekurangan alat medis serta dokter ahli di banyak wilayah di pulau terpencil. Pihaknya mencatat, Indonesia setiap tahunnya lahir 4,8 juta bayi dan satu persennya lahir dengan kelainan jantung bawaan.

Sebanyak 25 persen dari 48 ribu atau 12 ribu bayi mengalami jantung bawaan kritis, yang artinya dalam satu tahun harus dioperasi. Jika tidak maka bakal banyak bayi meninggal. Sementara kapasitas operasi bayi yang jantungnya seperti kelereng itu hanya 6.000 dari 12 ribu.