Ahad 11 Jun 2023 09:14 WIB

Kerampokan Sadarkan Pelaku UMKM Gunakan Transaksi Non-Tunai

Salah satu fitur yang sering digunakan pedagang adalah QRIS dan transfer.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Gita Amanda
Mimin Rusmini pemilik toko buah Arum Segar yang berada di wilayah Poltangan, Jakarta Selatan, yang menjadi salah satu debitur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Foto: Republika/Dwina Agustin
Mimin Rusmini pemilik toko buah Arum Segar yang berada di wilayah Poltangan, Jakarta Selatan, yang menjadi salah satu debitur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berada di bawah naungan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI didorong untuk memanfaatkan transaksi non-tunai yang sudah tersedia. Manfaat ini pun dirasakan langsung oleh Mimin Rusmini yang merasa aman dan nyaman setelah meninggalkan transaksi tradisional.

Pedagang buah di Poltangan, Jakarta Selatan, itu mengaku, saat ini lebih sering menggunakan transaksi non-tunai. Salah satu fitur yang sering digunakan adalah QRIS dan transfer.

Baca Juga

"Kayaknya sekarang jarang megang uang, karena apa-apa bisa bayar pake itu," ujar perempuan asli Garut itu menunjuk ke arah tempat QRIS yang berada di sudut tempat buah-buahan terpanjang.

Peralihan Mimin ini muncul karena pengalaman pait yang menerpanya. Perempuan berusia 54 tahun ini menceritakan, saat ingin berbelanja di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, dia berhadapan dengan perampok saat turun dari angkot.

Ketika itu, uang untuk berbelanja stok buah di tokonya harus direlakan demi menjaga nyawanya agar tetap selamat. Dia hanya berusaha ikhlas atas kondisi yang menimpanya dalam waktu singkat itu.

Tapi, Mimin mengaku, kejadian itu membuatnya sadar, membawa uang berlebihan bukan tindakan yang bijak. Zaman sekarang uang dapat disimpan di bank dan dapat digunakan kapan saja dan di mana saja.

Para pedagang buah di Pasar Induk Kramat Jati pun sudah mulai banyak yang menggunakan metode QRIS dan menerima transfer. Program ini pun didorong oleh BRI, termasuk Regional Office Jakarta 2 (RO2) yang menaungi Pasar Induk Kramat Jati.

Program tersebut sempat disampaikan oleh Regional Chief Executive Officer (RCEO) Jakarta 2 Prasetya Sayekti pada saat merilis kegiatan "Dagang Untung Belanja Untung" di Pasar Induk Kramat Jati pada Mei 2023. Dalam kesempatan itu, Pras menegaskan, BRI ingin mengubah kebiasaan para pedagangan dengan semakin sering menggunakan transaksi non-tunai.

Menurut Vice President Massa Funding Division RO2 Andreas Chandra Santoso, mereka telah memiliki 2.000 mesin EDC yang siap dipakai oleh para nasabah pedagang di pasar tersebut. "Pedagang tinggal meminta saja buat mesin EDC. Kalau untuk QRIS, seluruh nasabah pedagang langsung dibuatkan saat membuka rekening," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement