Ahad 11 Jun 2023 19:11 WIB

Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi, Ini Catatan Sejarahnya

Sejak 1930 hingga 2000, gunung ini tercatat mengalami erupsi sebanyak 100 kali.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Lida Puspaningtyas
Gunung Anak Krakatau meletus.
Foto: PVMBG via AP
Gunung Anak Krakatau meletus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada Sabtu (10/6/2023) sekitar pukul 17.50 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa gunung anak Krakatau menyemburkan abu vulkanik setinggi 3.657 meter di atas permukaan laut. 

Gunung yang berada di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan ini muncul pada 1927 atau 44 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau. Gunung ini terus mengalami penambahan ketinggian. Kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar 0.5 meter (20 inci) per bulan.

Setiap tahun ia menjadi lebih tinggi sekitar 6 meter (20 kaki) dan lebih lebar 12 meter (40 kaki). Catatan lain menyebutkan penambahan tinggi sekitar 4 cm per tahun dan jika dihitung, maka dalam waktu 25 tahun penambahan tinggi anak Rakata mencapai 190 meter (7.500 inci atau 500 kaki) lebih tinggi dari 25 tahun sebelumnya. 

Penyebab tingginya gunung itu disebabkan oleh material yang keluar dari perut gunung baru itu. Saat ini ketinggian Anak Krakatau mencapai sekitar 230 meter di atas permukaan laut, sementara Gunung Krakatau sebelumnya memiliki tinggi 813 meter dari permukaan laut. 

Dalam perjalanannya, gunung anak Krakatau telah mengalami beberapa kali erupsi yang cukup besar. Menurut data  MAGMA Indonesia sepanjang 2023, Gunung Anak Krakatau telah mengalami 42 kali letusan. 

Sementara itu sejak tahun 1930 hingga tahun 2000, gunung ini tercatat mengalami erupsi sebanyak 100 kali yang  bersifat eksplosif maupun efusif. Selain itu Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi tipe strombolian pada 5 Juli 2001. Setelah itu tercatat pada  24-26 September 2005 terjadi peningkatan jumlah kegempaan. 

Gunting Anak Krakatau kembali mengalami peningkatan aktivitas pada  20-22 Oktober 2007. Gunung ini mengalami letusan abu vulkanik setinggi 200 meter.  Pada 2008, aktivitas Gunung Anak Krakatau meningkat lagi. Pada 15-18 April terjadi letusan abu vulkanik yang melontarkan material setinggi 100-500 meter.  Pada 10 Oktober 2010 erupsi kembali terjadi. Gunung Anak Krakatau menyemburkan abu Vulkanik dengan material pijar dengan ketinggian asap   100-1700 meter.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement