REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika Anda merasa ingin menyerah pada hidup, maka Anda tidak sendirian. Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, lebih dari 12 juta orang Amerika serius memikirkan ingin bunuh diri pada 2020.
Ada beberapa cara untuk mengatasi dan membantu jika pikiran dan emosi ini muncul:
1. Hubungi saluran bantuan
Psikolog berlisensi dan salah satu pendiri Peak Mind: The Center for Psychological Strength, Ashley Smith, mengatakan call center layanan kesehatan mental dapat menjadi wadah bagi mereka yang berada dalam krisis mental.
“Bicaralah dengan seseorang. Anda juga dapat pergi ke ruang gawat darurat terdekat jika merasa tidak dapat menjaga diri tetap aman,” kata Smith dilansir Psychcentral, Rabu (14/6/2023).
2. Ambil satu langkah pada satu waktu
Keputusasaan dan hilang harapan sering kali merupakan emosi yang meluap-luap. Ini dapat membuat seseorang melewati hari-harinya atau pekan-pekan terasa berat. “Untuk membuat hidup lebih mudah diatur, lakukan langkah demi langkah, bahkan dalam lima menit," ujar kepala petugas klinis di Silver Hill Hospital, Michael Groat.
Saat tertekan, Groat mengatakan seseorang terkadang merasa kewalahan dan perlu segera menyelesaikan segala sesuatu yang sulit. "Bersabarlah dengan dirimu sendiri,” kata Groat.
3. Cari hal bermakna untuk membuat koneksi
Psikiater dan kepala petugas medis di The Jed Foundation, Laura Erickson-Schroth mengatakan manusia adalah makhluk sosial. "Setiap orang berbeda, tetapi alasan untuk hidup biasanya melibatkan hubungan dengan orang lain atau tujuan,” ujar Erickson-Schroth.
Membuat koneksi atau tujuan mungkin bisa dilakukan dengan menjadi sukarelawan di penampungan hewan lokal, atau mempelajari keterampilan baru. Berdasarkan penelitian pada 2018 bahwa menjadi sukarelawan untuk membantu orang lain mengurangi depresi. Itu juga dapat meningkatkan kesehatan fisik, kepuasan hidup, dan kesejahteraan sosial.
4. Ketahuilah bahwa otak berbohong
Smith mengatakan, pemikiran bisa berubah dan menjadi sangat negatif, terutama saat seseorang merasa tertekan, putus asa, atau kewalahan. Cobalah untuk mengenali pikiran, “Ini hanya pikiran.”
"Mengingatkan diri sendiri bahwa rasa sakit ini pada akhirnya bisa dan akan berlalu adalah langkah pertama untuk mengatasi pikiran untuk bunuh diri," kata kepala petugas psikiatri di CVS Health, Taft Parsons III.
5. Fokus pada hal positif
Jika segala sesuatunya tampak tidak ada harapan, kemungkinan besar Anda merasa sulit mengenali hal-hal baik dalam hidup. Smith menyarankan untuk menulis daftar alasan untuk hidup. "Cobalah untuk menulis sebanyak mungkin. Bahkan alasan terkecil pun diperhitungkan," ujarnya.
Groat menyarankan untuk memikirkan orang yang Anda cintai, termasuk hewan peliharaan. Pertimbangkan untuk membuat jurnal rasa syukur harian, karena ini bisa menjadi cara bagus untuk secara konsisten mengingatkan diri sendiri tentang hal-hal positif dalam hidup.
Saat membuat daftar, tidak apa-apa jika Anda hanya memulai dengan daftar pendek. Ketika Anda terus memasukkan latihan ini ke dalam rutinitas harian, Anda mungkin memperhatikan daftar bertambah.
6. Tetap pada rutinitas
"Menetapkan rutinitas harian telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan mental seseorang," kata Parsons.
Rutinitas harian membantu mengurangi kecemasan dan memerangi stres. Dia menambahkan bahwa rutinitas dapat melibatkan olahraga yang dijadwalkan secara rutin, pertemuan dengan keluarga atau teman, atau hobi.
7. Bergeraklah
Ini mungkin terdengar klise, tetapi olahraga benar-benar dapat membantu. "Studi menunjukkan bahwa aktivitas fisik meningkatkan mood," ujar Erickson-Schroth.
Tidak suka berlari? Tidak masalah. Semua gerakan diperhitungkan, misalnya yoga, latihan menari, berlari, tai chi, mengangkat beban.
8. Hindari alkohol dan obat-obatan
Saat merasa sedih, mudah untuk beralih ke kebiasaan buruk seperti alkohol atau obat-obatan. Namun, zat-zat ini mempengaruhi cara Anda berpikir dan merasa, dan dapat membuat Anda lebih cenderung terlibat dalam kebiasaan atau tindakan yang tidak sehat.
Alkohol dan obat-obatan secara negatif memengaruhi neurotransmiter otak, yang dianggap sebagai pemain kunci dalam masalah kesehatan mental seperti depresi. Parsons mengatakan, Anda tidak boleh mengelola perasaan putus asa sendirian. "Menahan emosi Anda bisa memperburuk keadaan," kata dia.
Sesulit apa pun untuk membuka diri, tetapi mengetahui seseorang ada di pihak Anda dapat membantu mengatasi rasa putus asa. Hubungi profesional kesehatan mental yang dapat memberikan dukungan dan bimbingan.