Kamis 15 Jun 2023 22:08 WIB

Tahun Depan Indonesia Pemilu, Bagaimana Strategi TikTok Atasi Hoaks?

Tiktok tak akan membiarkan konten hoaks beterbaran.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Erdy Nasrul
Acara Tiktok Southeast Asia Impact Forum 2023 di Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023).
Foto: Dok Republika.co.id
Acara Tiktok Southeast Asia Impact Forum 2023 di Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tahun depan akan diselenggarakan pemilihan umum (Pemilu) untuk memilih pemimpin rakyat di Indonesia. Untuk menyambut Pemilu, TikTok sebagai salah satu platform video pendek dan jejaring sosial menyiapkan sejumlah hal untuk mengatasi hoaks dan misinformasi.

“Perjalanan perusahaan kami selama beberapa tahun telah melewati banyak pemilu di berbagai negara. Kami telah belajar banyak dan melakukan kolaborasi,” kata CEO TikTok Shou Zi Chew dalam acara TikTok Southeast Asia Impact Forum 2023 di Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Baca Juga

Chew mengatakan tanggung jawab platform sebagai layanan untuk mengungkapkan ekspresi dan melancarkan diskusi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memelihara integritas dalam platform.

Dalam kasus Pemilu, perusahaan meningkatkan sumber daya untuk mengidentifikasi dan menghapus ujaran kebencian dan informasi berbahaya. Selain itu, dia juga menegaskan platform tidak mengambil keuntungan dari putaran Pemilu.

“Sebenarnya kami tidak mengambil berbagai macam iklan politik di platform. Intinya, kami terus melakukan identifikasi konten dan integritas merupakan kunci dari platform kami,” ucap dia.

Head of Public Policy TikTok Southeast Asia Teresa Tan mengatakan tidak mengizinkan adanya misinformasi yang tersebar di platform apalagi yang menyebabkan kebencian di masyarakat. Dalam hal Pemilu, TikTok bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membuat hub terkait Pemilu sehingga pengguna dapat mendapatkan akses informasi dari otoritas resmi.

“Jadi, jika Anda melihat konten yang berkaitan dengan Pemilu, Anda akan mendapat akses label ke hub Pemilu,” kata Tan.

Tak hanya itu, platform juga akan melakukan proses verfikasi informasi yang berkaitan dengan Pemilu. Jika ada konten yang belum diverifikasi, TikTok akan memberikan notifikasi ke pengguna.

“Jika ada konten yang belum diverifikasi, kami akan memberitahu pengguna, ‘Konten ini belum diverifikasi, apakah Anda benar-benar ingin membagikannya?’ Cara ini akan membuat pengguna berpikir dulu sebelum mereka membagikannya,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement