REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Kantor berita Qatar mengutip Emir Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani yang mengatakan negaranya ingin berinvestasi sebesar 55 miliar dolar AS ke Irak. Rencana yang ingin direalisasikan beberapa tahun kedepan itu akan mencakup sejumlah sektor.
Emir tiba di Baghdad dalam kunjungan kenegaraan yang mengarah pada penandatangan memorandum of understanding (MOU) untuk kerja sama investasi dan proyek-proyek energi. Sejumlah perusahaan swasta Qatar juga menandatangani kesepakatan di bidang energi, listrik, hotel, dan pengelolaan rumah sakit.
Dalam pernyataannya Qatar mengatakan pertemuan Jumat (16/6/2023) juga membahas berbagai inisiatif kawasan untuk memperkuat hubungan ekonomi di kawasan. Termasuk dukungan pada pembangunan proyek jaringan listrik interkoneksi di Teluk dan menghubungkannya dengna jaringan di selatan Irak.
Qatar bermitra dengan TotalEnergies dalam proyek klaster energi senilai 27 miliar dolar AS di Irak. Qatar memiliki 25 persen saham dalam proyek tersebut. Sementar perusahaan Irak, Basra Oil memiliki 30 persen saham, sisanya milik TotalEnergies.
Sebelumnya Qatar mengatakan seperti negara-negara Teluk lainnya, Doha lebih memilih membantu perekonomian kawasan melalui investasi komersial dibandingkan memberikan bantuan keuangan langsung.