REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Perusahaan induk Google, Alphabet, telah memperingatkan karyawan tentang penggunaan chatbot kecerdasan buatan (AI), termasuk Bard.

Menurut laporan baru dari Reuters, seperti dilansir dari Mashable SE Asia, Ahad (18/6/2023), karyawan Google secara khusus disarankan untuk tidak mengirimkan informasi rahasia apa pun ke Bard atau chatbot lainnya.

Pengguna ChatGPT, Bard, atau bot obrolan AI lainnya mungkin tidak menyadari bahwa percakapan yang mereka lakukan dengan teman AI yang baru ditemukan tidak hanya dalam obrolan. Perusahaan AI menyimpan konten obrolan ini.

Perusahaan-perusahaan ini memiliki pekerja manusia yang dapat mengakses dan meninjau pesan yang dikirim antara pengguna dan chatbot AI-nya.

Selain itu, para peneliti telah menemukan bahwa model bahasa AI sering melatih data yang dikirimkan kepada mereka. Tujuan dari ini adalah agar chatbot AI “belajar” bagaimana melayani pengguna dengan lebih baik.

Tetapi ini juga dapat mengakibatkan chatbot AI berbagi informasi yang dikirimkan oleh satu pengguna dalam percakapannya dengan pengguna lain.

Google juga tidak hanya menasihati karyawannya sendiri tentang potensi masalah privasi saat menggunakan chatbot AI, namun juga memperingatkan penggunanya—meskipun pemberitahuan itu tidak mudah ditemukan.

Perusahaan memperbarui halaman pemberitahuan privasi Bard di situs web Google Support awal bulan ini untuk memasukkan informasi berikut semuanya dicetak tebal: “Tolong jangan sertakan informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi Anda atau orang lain dalam percakapan Bard Anda.”

Ikuti Whatsapp Channel Republika