REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel akan membangun kabel serat optik sepanjang 254 kilometer antara Mediterania dan Laut Merah. Proyek ini, menurut Kementerian Keuangan Israel pada Ahad (18/6/2023), menciptakan hubungan berkelanjutan antara Eropa dan negara-negara di Teluk dan Asia.
Grup energi milik negara Europe Asia Pipeline Company (EAPC) akan membangun kabel di sepanjang rute pipa minyak yang beroperasi melintasi Israel dari pelabuhan Mediterania Ashkelon ke Eilat di Laut Merah utara. Kepala Eksekutif EAPC Itzik Levy menyatakan, proyek tersebut akan memposisikan Israel sebagai jembatan komunikasi darat yang menghubungkan negara-negara Teluk dan Asia ke Eropa.
Kabel tersebut akan dihubungkan ke kabel bawah laut yang mencapai pantai Israel. Ini akan tersedia untuk setiap perusahaan telekomunikasi berlisensi di Israel di bawah sewa 25 tahun. EAPC menawarkan jalur pipanya sebagai alternatif dari Terusan Suez.
Tapi, kelompok lingkungan telah lama menyebut rencana itu sebagai tindakan berbahaya dan mempertanyakan catatan keselamatan perusahaan. Mereka menyoroti kejadian pada 2014, saat itu kebocoran pipa membanjiri cagar alam gurun dengan lima juta liter minyak.
Kementerian Keuangan Israel mengatakan, penyebaran serat optik di sepanjang rute pipa akan membantu memantau setiap perubahan medan. Kabel ini bisa mendeteksi kemungkinan kebocoran.