Ahad 25 Aug 2024 00:04 WIB

Terungkap, ini Dua Penghancur Diri Firaun Zaman Nabi Musa Saat Jadi Penguasa Mesir

Firaun menjadi ikon azab Allah di dunia bagi pemimpin zalim.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Mumi Firaun Ramesses (Ramses) II. Firaun inilah yang dahulu mengejar Nabi Musa dan Bani Israil.
Foto: dok wiki
Mumi Firaun Ramesses (Ramses) II. Firaun inilah yang dahulu mengejar Nabi Musa dan Bani Israil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fir'aun sering kali dijadikan sebagai simbol kezaliman dan kesombongan dalam berbagai tradisi, khususnya dalam ajaran Islam. Dia dikenal sebagai raja Mesir yang menolak pesan Nabi Musa dan melakukan kezaliman terhadap rakyatnya.

Dalam Alquran, Fir'aun diazab oleh Allah dengan cara yang sangat tegas, tenggelam di Laut Merah bersama pasukannya. Kisah Fir'aun ini sering dijadikan pelajaran untuk menunjukkan bahwa kekuasaan dan kesombongan yang tidak diiringi dengan keadilan dan ketakwaan akan berujung pada kehancuran.

Baca Juga

Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

فَاَخَذْنٰهُ وَجُنُوْدَهٗ فَنَبَذْنٰهُمْ فِى الْيَمِّ ۚفَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الظّٰلِمِيْنَ

Artinya: "Kami menghukum dia (Firʻaun) dan bala tentaranya. Kami menenggelamkan mereka ke dalam laut. Perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang zalim." (QS Al-Qasas [28]: 41)

Dalam Tafsir Tahlili Kemenag dijelaskan bahwa pada ayat ini, Allah menegaskan bahwa Fir‘aun dan tentaranya sangat sombong dan takabur. Fir‘aun menganggap dan mengaku hanya dialah penguasa yang mutlak di muka bumi. Siapa saja yang menantangnya dianggap salah dan durhaka.

Kalau dikatakan kepadanya ada Tuhan yang lebih besar daripada kekuasaannya, Fir‘aun menjadi kalap, dan tak dapat lagi menguasai dirinya, seperti memerintahkan dengan segera membuat suatu hal yang mustahil, seperti membuat bangunan setinggi langit agar dia dapat berhadapan dengan Tuhan Yang Mahakuasa lagi Mahaperkasa.

Fir‘aun dan kaumnya mengira bahwa mereka tidak akan dibangkitkan, tidak akan diperhitungkan apa yang telah dikerjakan selama hidup di dunia, dan tidak ada yang akan menyiksa bila mereka melakukan kezaliman dan kekejaman. Memang demikianlah kepercayaan mereka karena pengaruh kesombongan dan ketakaburan itu. Mereka membuat piramida yang besar untuk kuburan mereka yang diisi dengan perabot yang lengkap dan serba mewah serta pakaian dan perhiasan yang indah-indah, untuk dinikmati sesudah mati.

Karena kesombongan dan ketakaburan itu, Allah mengazab mereka di dunia dan akhirat. Di dunia Fir‘aun ditenggelamkan bersama tentaranya ke dalam lautan, dan di akhirat mereka akan disiksa dalam neraka.

Demikianlah nasib yang telah ditetapkan Allah bagi orang yang takabur dan sombong, berbuat zalim dan aniaya terhadap Allah dan sesamanya. Sebenarnya kelanjutan kisah Fir‘aun bisa ditemukan pada surah-surah lain dalam Alquran seperti Surah al-A‘raf, Yunus, Taha, dan sebagainya.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement