REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebagian kawasan Kota Surabaya, Jawa Timur, bagian utara yang semula tidak mendapatkan pasokan air bersih dengan lancar dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat, namun kini sudah tersedia air dengan lancar.
Salah seorang tokoh masyarakat di Surabaya Utara, Mat Mochtar, mengatakan lancarnya suplai air bersih tersebut setelah PDAM sudah memasang pipa air di kawasan Surabaya utara, khususnya di Bulak. "Dari sekian puluh tahun, warga biasanya menunggu air hingga pukul 02.00 dini hari baru mengalir. Hampir tiap hari warga melakukan seperti itu," katanya, Senin (19/6/2023).
Tak hanya soal PDAM, banjir kawasan Surabaya utara saat ini juga teratasi setelah Pemerintah Kota Surabaya membangun saluran air di kawasan tersebut. "Sekian puluh tahun Surabaya utara banjir, namun sekarang dibangun. Terima kasih kepada Pak Wali Kota ini (Eri Cahyadi)," ujar dia.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Mayarakat Kelurahan (LPMK) Kedung Cowek, Samiadi Santoso juga mengungkapkan hal yang sama. Air PDAM yang ada di kawasan Kelurahan Kedung Cowek relatif lancar mulai dari pagi, siang, hingga malam hari.
Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Arief Wisnu mengatakan, dalam rangka mewujudkan program PDAM 2023 Semua Terlayani, PDAM melakukan gerak cepat pemasangan PDAM di Surabaya. "Kami ingin di 2023 sudah tidak ada lagi warga Surabaya yang tidak mendapatkan air," katanya.
Wisnu mengatakan salah satu usaha PDAM mencapai target pada 2023 adalah semua warga Surabaya terlayani. Melalui pekerjaan rehabilitasi pipa jaringan, PDAM saat ini memiliki panjang pipa terpasang sepanjang 6.300 kilometer.
PDAM berencana melakukan pekerjaan rehabilitasi pipa jaringan pada 2022-2023 dengan total panjang mencapai 150 km. Rinciannya panjang pipa yang telah direhabilitasi pada 2022 sepanjang 34.169 km dan yang akan direhabilitasi tahun ini sepanjang 115.472 km.
Melalui rehabilitasi jaringan pipa ini diharapkan keandalan sistem distribusi meningkat. Selama ini keandalan sistem perpipaan menurun seiring dengan usia teknis pipa (pipa lama) yang meningkatkan gangguan air dan memperbesar biaya perbaikan pipa sehingga mengakibatkan tingginya angka kehilangan air (non-revenue water) akibat kebocoran pipa.