Senin 19 Jun 2023 17:01 WIB

Komika Bintang Emon Sindir Borosnya Pengeluaran Dana Stunting untuk Rapat

Komika Bintang Emon membuat video parodi yang menyindir penggunaan dana stunting.

Rep: mgrol145/ Red: Bilal Ramadhan
Komika Bintang Emon memparodikan sebagai pembuat kebijakan dalam anggaran stunting.
Foto: Instagram Bintang Emon
Komika Bintang Emon memparodikan sebagai pembuat kebijakan dalam anggaran stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komika Bintang Emon memparodikan seakan-akan menjadi pembuat kebijakan yang berkaitan dengan penggunaan anggaran program stunting. Ini berkaitan dengan pemberitaan sebelumnya, Presiden Jokowi yang gusar karena dari anggaran Rp 10 miliar, sebesar Rp 8 miliar malah digunakan untuk rapat dan perjalanan dinas. 

"Rapat dulu lah, kan ini harus direncanakan namanya buat masyarakat nih ya, cari hotel di Bali, kalau mau hasilnya bagus ya tempatnya harus bagus. Budget-in Rp 3 miliar," kata Bintang dalam videonya yang diunggah di akun Instagram pribadinya pada akhir pekan lalu yang dikutip Senin (19/6/2023).

Baca Juga

Bintang juga mengatakan, setelah untuk dinas dan rapat, anggaran juga perlu digunakan untuk pengembangan hasil rapat. Untuk pengembangan ini, lanjut Bintang, membutuhkan anggaran sekitar Rp 2 miliar.

Sisa anggaran Rp 5 miliar, Bintang juga enggan untuk mengerahkan sisa dana untuk dibelikan pangan. "Kurangin sedikit lagi, kita harus sosialisasi kepada masyarakat, pentingnya makan daging dan telur. Budget-nya Rp 3 miliar ya," ujar dia. Sisa dana pun hanya tersisa Rp 2 miliar.

Dalam video tersebut, sisa anggaran kemudian dibelikan untuk daging dan telur yang didistribusikan kepada masyarakat. Di akhir video, Bintang memerankan petugas pembagian makanan untuk stunting. Salah satu warga memprotes pembagian makanan tersebut.

"Segini doank pak?" kata warga di video tersebut.

"Dari pusat, anggarannya kecil pak," jawab Bintang kepada warga itu.

Unggahan tersebut hingga Senin sudah ditonton lebih dari 4 juta orang dan lebih dari 10 ribu komentar. Salah satu komentar dari akun @khalifah1996 yang mengaku sebagai kader posyandu.

"Aku kader posyandu, nanganing kasus stunting, bikin menu makanan sehat tiap hari selama 90 hari, dan dananya berapa ya lupa. Pokoknya kecil banget deh, jadi kita sebisa mungkin ngatur duitnya. Bahkan ngojek ke pasar buat belanjanya aj pake duit kita sendiri, dan bayaran kita sehari cuma Rp 8.000. Capek bukan main karena harus door to door pada sasaran balita stunting. Tapi itu semua sudah selesai, meskipun gerundel terus tiap capek, karena juga harus mengurusi kesibukan sendiri punya balita. Semoga itu jadi ladang pahala kita," kata kader tersebut.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kesal mengetahui anggaran daerah yang digunakan untuk berbagai program prioritas justru tidak digunakan secara optimal. Ia pun menyebut telah mengecek salah satu anggaran di suatu daerah untuk program penurunan angka stunting.

Dari total dana Rp 10 miliar yang dianggarkan untuk program stunting, Jokowi menyebut hanya sebanyak Rp 2 miliar yang dimanfaatkan secara konkret. Sedangkan Rp 8 miliar lainnya digunakan untuk kepentingan perjalanan dinas, rapat, serta program penguatan dan pengembangan lainnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement