REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Pasukan Israel kembali menggelar operasi penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, Senin (19/6/2023) pagi waktu setempat. Mereka terlibat baku tembak. Setidaknya empat warga Palestina tewas dan lebih dari 40 lainnya luka-luka dalam peristiwa tersebut.
Wakil Gubernur Jenin Kamal Abu al-Rub mengungkapkan, pasukan Israel mulai melancarkan penyerbuan sekitar pukul 04:00 waktu setempat. “Tentara (Israel) menyerbu kamp (pengungsi Jenin) dan kota setelah salat Subuh dalam jumlah besar, dan terjadi baku tembak yang intens,” ungkapnya.
Kelompok perlawanan Palestina, Jihad Islam, mengaku terlibat dalam aksi baku tembak dengan pasukan Israel di Jenin. Dalam operasinya, Israel turut mengerahkan helikopter militer. Lewat keterangan resminya, militer Israel mengatakan, mereka melancarkan penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin untuk menangkap warga Palestina yang diduga melakukan aksi penyerangan.
Menurut militer Israel, beberapa warga Palestina yang bersenjata tertembak dalam momen baku tembak. Kantor berita Palestina, WAFA, mengungkapkan, aksi penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin menyebabkan empat warga Palestina tewas. Salah satu korban adalah anak laki-laki berusia 15 tahun. Sementara korban luka sejauh ini mencapai 45 orang, 10 di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Palestina telah mengutuk aksi penyerbuan pasukan Israel ke Jenin. “Keheningan internasional dan standar ganda mendorong Pemerintah Israel untuk melakukan lebih banyak pembunuhan, penghancuran dan intimidasi terhadap rakyat kami, dan selama pasukan Israel, kekuatan pendudukan, tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan mereka, agresi serta penyerangan akan berlanjut,” kata Kabinet Palestina dalam sebuah pernyataan.
Palestina menegaskan akan mendukung rakyatnya yang berada di Jenin. “Semua kementerian siap menyediakan apa yang dibutuhkan untuk mendukung rakyat kami di Jenin,” katanya.
Pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 161 warga Palestina sejak awal tahun ini.