Rabu 21 Jun 2023 14:23 WIB

Tafsir Surat Al Insyiqaq ayat 7

Surat Al Insyiqaq ayat 7 membahas buku amal perbuatan.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Tafsir Surat Al Insyiqaq ayat 7. Foto: Ilustrasi Alquran
Foto: Republika.co.id
Tafsir Surat Al Insyiqaq ayat 7. Foto: Ilustrasi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tafsir surat Al Insyiqaq ayat 7 menjelaskan tentang catatan berupa buku amal perbuatan seseorang selama mereka berada di dunia. Di mana ketika buku catatan amal tersebut diberikan dari sebelah kanan maka  seseorang tersebut telah melakukan banyak perbuatan baik semasa hidupnya.

فَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖۙ

Baca Juga

Artinya: "Adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya,"

Dalam tafsir Kementerian Agama RI disebutkan, bahwa dalam ayat-ayat ini diterangkan golongan yang menerima catatan dengan tangan kanannya yang berisi apa-apa yang telah dikerjakannya, maka ia akan dihisab dengan mudah dan ringan. Dipaparkanlah semua perbuatannya yang baik dan yang buruk, kemudian diberi ganjaran atas perbuatannya yang baik dan dimaafkanlah perbuatannya yang buruk.

Dalam sebuah hadis Nabi saw dijelaskan, dari 'Aisyah, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw. berdoa dalam sebagian shalat yang dilakukannya, "Wahai Allah, hisablah aku dengan hisab yang mudah. Ketika Rasul selesai sholat, aku berkata: "Wahai Nabi Allah, apakah hisab yang mudah itu? Rasulullah menjawab, "Hisab yang mudah adalah ketika Allah memeriksa catatan amal seseorang, Dia memaafkan. Wahai 'Aisyah, orang yang diinterogasi pada perhitungan amalnya di hari itu (Hari Kiamat), maka ia celaka. Dan setiap musibah yang menimpa seorang mukmin, Allah akan mengampuni (dosanya) dengan musibah itu, walau hanya sekedar tertusuk duri." (HR Ahmad).

Maksud Rasulullah dengan perhitungan yang mudah ialah dimaafkan segala kesalahannya, sedangkan orang yang diperiksa catatannya dengan teliti adalah orang yang mendapat malapetaka. Barang siapa mendapat perhitungan yang mudah dan ringan, Ia akan kembali kepada keluarganya yang mukmin dengan gembira sebagaimana firman Allah:

“Adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata, ‘Ambillah, bacalah kitabku (ini). Sesungguhnya aku yakin bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan terhadap diriku.’ Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai”. (al-Haqqah ayat 19-21).

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement