Rabu 21 Jun 2023 16:55 WIB

DHE Jadi Mitigasi Risiko Dinamika Ekonomi Global

DHE merupakan instrumen pendapatan negara yang cukup signifikan perannya.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Petugas beraktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan mengatur Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari sumber daya alam pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan wajib dimasukkan ke dalam sistem keuangan Indonesia (SKI)
Foto: Galih Pradipta/Antara
Petugas beraktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan mengatur Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari sumber daya alam pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan wajib dimasukkan ke dalam sistem keuangan Indonesia (SKI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelolaan Devisa Hasil Ekspor (DHE) di dalam negeri akan memperkuat pertumbuhan ekonomi dan menjadi bantalan risiko atas dinamika global yang terjadi saat ini. Plt Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro Kemenko Perekonomian Ferry Irawan menjelaskan DHE merupakan instrumen pendapatan negara yang cukup signifikan perannya. Tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi saja, tetapi juga bisa menjadi instrumen mitigasi risiko di tengah dinamika global.

"Seperti mislanya, isu slowdown, potensi GDP global lebih rendah dari sebelumnya. Ini kita musti mitigasi dengan adanya buffer atau resource. Lewat DHE, kita bisa punya modal valas yang cukup untuk mendorong perekonomian," ujar Ferry dalam sebuah diskusi, Rabu (21/6/2023).

Baca Juga

Valas ini juga penting dan dibutuhkan untuk bisa menjadi modal lagi bagi para pelaku usaha yang produknya berbasis ekspor. Ditengah pelemahan ekonomi di Amerika dan China saat ini mempengaruhi arus modal asing yang masuk ke negara berkembang khususnya Indonesia.

"Kebijakan DHE bisa dimaksimalkan untuk stability. Lalu pedalaman pasar keuangan. Tapi ini tiga strategi yang kita lakukan untuk memitigais potensi risiko yang masih ada, dan mencari sumber pendanaan yang bisa kita pakai untuk boost sektor riil kita," ujar Ferry.

Untuk itu, pemerintah sendiri saat ini sedang menggodok aturan baru terkait DHE ini. Harapannya, lewat aturan baru soal DHE ini bisa memperluas ruang fiskal dan bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement