REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Tak lama setelah Big Bang, alam semesta menjadi tempat yang gelap dan misterius. Yang dimaksud gelap adalah gas antara bintang dan galaksi buram, sehingga tidak ada cahaya yang bisa menembusnya.
Seperti yang diketahui oleh siapa pun yang pernah melihat melalui teleskop, hal itu tidak lagi terjadi. Karena kita dapat melihat benda langit di seluruh alam semesta dari titik pandang kita di Bumi.
Tapi apa yang menyebabkan perubahan kegelapan?
Dilansir dari Space, tim astronom internasional yang dipimpin oleh Simon Lilly dari ETH Zurich di Swiss memiliki jawabannya dengan menggunakan pengamatan dari teleskop luar angkasa NASA James Webb. Tim melihat kembali galaksi-galaksi dari akhir Era Reionisasi, periode dramatis dalam sejarah alam semesta di mana gas dipanaskan, didinginkan, dan kemudian diionisasi kembali (diberi muatan listrik sekali lagi).