Kamis 22 Jun 2023 19:42 WIB

Depok Bakal Punya TPST Baru, Pembangunannya Diprediksi Telan Biaya Rp 70 Miliar

Pembangunan fasilitas TPST baru di Kota Depok akan dimulai pada Oktober mendatang.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nora Azizah
Pemulung memilah sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pasar Kemiri, Depok, Jawa Barat.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pemulung memilah sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pasar Kemiri, Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah pusat akan mengucurkan dana sekitar Rp 70 miliar melalui program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities (ISWMP) untuk membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Depok. Pembangunan fasilitas tersebut rencananya akan dimulai pada Oktober mendatang.

Team Leader National Project Management Consultant (NPMC) - ISWMP, Direktorat Sanitasi, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ria Ismaria mengatakan, TPST yang akan dibangun dapat mengolah sampah 300 ton per hari. Dengan, hasil produk berupa Refuse Derived Fuel (RDF).

Baca Juga

"Depok saat ini masih tahap desain, kemungkinan selesai di bulan Agustus," jelasnya, dikutip dari situs informasi Pemkot Depok, Kamis (22/6/2023).

Setelah desainnya rampung pada Agustus, proyek ini akan masuk tahap proses lelang pada bulan September. Jika semua berjalan lancar, kata Ria, maka pada Oktober nanti pembangunan akan dilaksanakan.

"Pembangunan diperkirakan selesai dalam waktu delapan bulan, maka akan selesai di bulan Mei atau Juni tahun depan," katanya.

Ria berharap, dengan hadirnya TPST ini permasalahan sampah di Kota Depok dapat segera teratasi. Sehingga penumpukan sampah tidak terus terjadi di TPA Cipayung.

"Jadi, dengan adanya TPST ini, Pemkot Depok sudah bisa melakukan pengolahan sampah di sumbernya, sehingga yang masuk ke TPA Cipayung semakin sedikit," ujarnya. 

Sebelumnya, Kepala Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Ardan Kurniawan mengatakan, kondisi sampah di TPA Cipayung sebenarnya sudah lama melebihi kapasitas. Sementara tempat pembuangan harus menampung sampah warga sebesar 900 hingga 1.000 ton per hari. Menurut Ardan, ketinggian tumpukan sampah juga melebihi batas yang direncanakan.

Dia menyebut, ketinggian tumpukan sampah kini bahkan bisa mencapai sekitar 30 meter. "Tingginya 25 sampai 30 meter. Sudah tinggi banget, over kapasitas, jadi otomatis ketinggiannya lebih tinggi dari yang direncanakan. Normalnya kan paling tinggi 23 meter," ucap Ardan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement