Jumat 23 Jun 2023 13:11 WIB

Persaingan di MLS tak Terlalu Ketat, Gareth Bale: Messi Bakal Betah

Kompetisi MLS yang tidak mengenal degradasi ikut menentukan situasi persaingan.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Mantan bintang dan kapten timnas Wales, Gareth Bale, yang kini membela klub Amerika Serikat, Los Angeles FC.
Foto: AP/Aijaz Rahi
Mantan bintang dan kapten timnas Wales, Gareth Bale, yang kini membela klub Amerika Serikat, Los Angeles FC.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Mantan bintang Real Madrid, Gareth Bale, menilai Lionel Messi bakal menikmati kehidupan baru di Amerika Serikat (AS). Pemain berjuluk La Pulga itu, ujar Bale, tidak akan merasakan tekanan atau tuntutan yang terlalu berat untuk bisa meraih kemenangan di Major League Soccer (MLS).

Bale, yang merumput bersama Los Angeles FC di pengujung kariernya, mengungkapkan perbedaan besar situasi persaingan di pentas sepak bola Eropa dibanding di MLS. Tidak seperti di pentas sepak bola Eropa, situasi persaingan di MLS tidak terlalu ketat. Dengan begitu, tekanan terhadap para pemain bisa sedikit berkurang.

Baca Juga

''Kompetisi di sana jauh lebih santai. Jika Anda menelan kekalahan di Real Madrid, rasanya dunia seperti sudah kiamat. Anda menjadi bulan-bulanan (kritik). Anda pulang dalam keadaan sedih dan tidak bahagia,'' kata Bale dalam wawancara dengan BT Sport, Jumat (23/6/2023).

Winger yang memutuskan gantung sepatu pada Januari 2023 itu juga menyoroti soal sikap fans dalam menerima kekalahan. Sebuah kekalahan diterima dengan lapang dada kemudian tim diharapkan sudah bersiap untuk bisa memperbaiki kesalahan tersebut di laga berikutnya.

Sistem MLS, yang tidak mengenal degradasi, ikut menentukan situasi persaingan di kompetisi liga antara klub-klub di Amerika Serikat dan Amerika Utara tersebut. Format kompetisi MLS memang sedikit mengikuti format kompetisi bola basket, NBA.

Para klub kontestan MLS dibagi menjadi dua wilayah besar, Timur dan Barat. Nantinya, tim yang mendapatkan poin terbanyak di antara dua kompetisi tersebut akan mendapatkan gelar Supporter Shields. Selain itu, ada pula kompetisi berformat turnamen, MLS Cup. Pada musim lalu, LA Angeles FC berhasil mengawinkan dua gelar tersebut.

Dengan berbagai kondisi ini, Bale pun menilai Messi akan kerasan merumput di MLS dan melakoni kehidupan baru di Amerika Serikat. Selama semusim membela LA Angeles FC, eks winger timnas Wales itu berhasil mempersembahkan titel MLS Cup dan Supporter Shields.

''Mereka bisa menerima kekalahan lebih baik di sini (MLS). Tidak ada konsekuensi karena tidak ada degradasi. Mereka tahu caranya menerima kekalahan, tapi merayakan setiap kemenangan layaknya meraih trofi. Dia (Messi) tentu akan menikmatinya,'' kata Bale.

Messi akhirnya memang lebih memilih untuk menerima pinangan Inter Miami begitu memutuskan tidak akan memperpanjang kontrak dengan Paris Saint-Germain (PSG). Padahal, pengoleksi gelar Ballon d'Or terbanyak di sepanjang sejarah itu sempat mendapatkan tawaran dari klub asal Arab Saudi, Al Hilal, dan peluang untuk kembali ke Barcelona pada musim depan.

Pemain berusia 35 tahun itu sempat membeberkan alasannya untuk hijrah ke klub milik salah satu legenda Manchester United, David Beckham, tersebut. ''Saya ingin merasakan sepak bola dengan cara lain dan lebih menikmatinya hari demi hari. Tentu, saya akan datang dengan tanggung jawab yang sama dan keinginan yang sama untuk menang, tapi dengan cara yang lebih tenang,'' kata Messi seperti dilansir ESPN, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement