REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengajak semua pihak saling bahu-membahu mempersiapkan infrastruktur untuk gelaran Piala Dunia U-17 2023. Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu mengaku telah mengontak Presiden RI Joko Widodo dan beberapa menteri terkait untuk bersinergi memastikan kesiapan infrastruktur.
Erick mengatakan, semua pihak harus menyadari bahwa agenda ini sangat penting, tidak hanya bagi PSSI dan timnas tapi juga demi menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia. Ini merupakan kali kedua Indonesia dipercaya FIFA sebagai tuan rumah untuk kejuaraan dunia yang dinaunginya, meskipun Piala Dunia U-20 pada akhirnya batal digelar di Indonesia.
"Saya berkomunikasi kepada Presiden (Jokowi) dan banyak menteri, jangan sampai nanti ada beturan-benturan seakan-akan hal yang positif jadi negatif. Jadi saya WA mereka, beliau (Jokowi) juga mendukung," kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (24/6/2023).
Erick menitikberatkan kesiapan venue untuk kejuaraan tersebut. Meskipun sebelumnya Indonesia telah merenovasi sejumlah infrastruktur untuk Piala Dunia U-20, menurutnya belum tentu FIFA akan memilih venue yang sama yang sudah disiapkan sebelumnya. Sebab itu, pihaknya masih menunggu hasil dari pemeriksaan FIFA.
"Untuk lapangan, tentu FIFA akan mengirim tim untuk mengecek stadion karena kebutuhan U-17 dan U-20 bisa saja berbeda. Kalau pun lapangan berbeda, mungkin ada upgrade atau renovasi sedikit," kata Erick.
Namun, ia berharap persoalan venue ini tidak menjadi masalah besar karena pemerintah sebelumnya juga sudah mencanangkan renovasi 22 stadion di Indonesia.
"Kebetulan pemerintah Indonesia juga sedang renovasi 22 stadion. Saya melihat juga masalah kendala dari pemerintah daerah dan pusat saya rasa kita harus bersepakat, kerja sama Pemda dan pusat itu harus satu, tidak terpisah-pisah," kata dia.
"Jangan sampai kita sebagai bangsa dilihat tidak siap oleh luar negeri. Saya berharap Pemda, yang nanti masuk dalam daftar FIGA, tanda tangan dan memberikan komitmen," ujarnya menambahkan.