REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Cuaca panas di Mina mencapai 44 derajat celsius. Cuaca panas ini berpotensi menyebabkan jamaah terkena heatstroke atau sengatan panas apabila tidak mengantisipasi dengan alat pelindung diri.
"Kondisi heatstroke perlu diwaspadai jamaah haji terutama lansia saat berada di Armuzna. Terdapat dua titik di Armuzna yang rawan terjadinya kasus heatstroke yakni Arafah dan Mina," kata Kepala KKHI Madinah Tri Atmaja sebagai pelaksana pos kesehatan (Poskes) utama di Mina, Rabu (28/6/2023).
Dokter Tri menjelaskan heatstroke adalah kondisi tubuh tidak dapat mengontrol suhu tubuhnya. Kondisi ini terjadi karena paparan panas dengan suhu tinggi secara langsung sehingga menyebabkan kenaikan suhu inti tubuh hingga lebih dari 40 derajat celsius.
Kondisi ini jika tidak segera ditangani dapat mengakibatkan kerusakan organ seperti otak, jantung, dan ginjal. Oleh karenanya, penting bagi jamaah haji untuk mengenali beberapa gejala heatstroke seperti berikut.
Gejala heatstroke
1. Suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 40 derajat celsius
2.Kelelahan
3.Kulit panas dan kering
4.Denyut nadi dan frekuensi napas meningkat
5.Gangguan neurologis berupa penurunan kemampuan berpikir dan berkonsentrasi, drowsiness (perasaan mengantuk yang kuat), hingga koma.
Ihwal penanganan, dokter Atma menjelaskan hal terpenting pada heatstroke, yaitu penanganan segera. Oleh karenanya, saat jamaah haji melaksanakan prosesi lontar jamrah di Mina, telah disiagakan tenaga kesehatan yang akan disebar pada jalur menuju jamarat.
Tujuannya jika ditemukan jamaah haji dengan gejala heatstroke dapat segera dilakukan penanganan.
“Hal terpenting dalam penanganan heatstroke adalah penemuan kasus yang cepat dan penanganan sesegara mungkin sebelum terjadi komplikasi lebih lanjut dari kondisi heatstroke,” ungkap dokter Atma.
Selain itu, penanganan heatstroke dilaksanakan juga di Poskes utama Mina. Penanganan yang dilakukan pada jamaah heatstroke adalah dengan menempatkan jamaah di ruangan berpendingin, melepaskan pakaian yang tebal, kemudian dilakukan rehidrasi dengan cairan infus.
Namun, penurunan suhu tubuh ini tidak bisa berlangsung cepat, oleh karenanya selama proses rehidrasi bisa dibantu dengan kompres es batu atau handuk dingin di sela-sela tubuh. Metode ini akan digunakan untuk membantu menurunkan panas tubuh lebih cepat.
Untuk kasus heatstroke yang membutuhkan perawatan yang lebih lanjut, akan dirujuk ke rumah sakit Mina Al-Wadi.