Kamis 29 Jun 2023 00:08 WIB

Edukasi Bahaya Narkoba Terus Dilakukan Tuan Guru Sahabat di Sumut

Pemulihan dari kecanduan narkoba ini dengan pendekatan islami.

Penyuluhan bahaya narkoba dan cara memulihkan secara Islami di Desa Binjai Bakung, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara
Foto: Dok. Tgs
Penyuluhan bahaya narkoba dan cara memulihkan secara Islami di Desa Binjai Bakung, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara

REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- Kelompok relawan Tuan Guru Sahabat (TGS) Ganjar bersama Remaja Masjid Al Kautsar, melaksanakan penyuluhan bahaya narkoba dan cara memulihkan secara Islami di Desa Binjai Bakung, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut). 

Koordinator Wilayah TGS Sumut Zulpi Andika menjelaskan penyuluhan antinarkoba dilakukan lantaran tingkat pengguna narkoba, terutama di kalangan anak muda kian meresahkan.

Baca Juga

"Kegiatan hari ini tentang pencegahan narkoba berbasis agama. Kami melaksanakan kegiatan ini karena kami lihat makin hari di Sumatera Utara makin banyak pemuda-pemudi yang terlibat dengan mengonsumsi narkoba," ujar Zulpi seperti dilansir pada Rabu (28/6/2023). 

Adapun penyuluhan antinarkoba dengan berlandaskan ajaran agama Islam dilakukan para dengan mengajak masyarakat untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT.

Selain itu, menurut Ustaz Khairul Fahmi selaku pengisi materi dalam penyuluhan itu, baik orang-orang yang ingin mencoba narkoba, pengguna aktif maupun mantan pemakai narkoba harus lebih menyibukkan diri dengan kegiatan keagamaan, serta selalu memanjatkan amalan-amalan untuk dijauhi dari pikiran buruk dan tindakan jahat.

TGS Sumut menilai, penyuluhan narkoba harus lebih digencarkan untuk menciptakan generasi bangsa Indonesia yang sehat di masa depan.

"Kami sangat mengkhawatirkan nasib anak-anak bangsa ke depan kalau hal ini terus dibiarkan. Bagaimana pengguna narkoba bisa sadar, bisa pulih ketika mendapatkan sentuhan dalam spiritualitas agama Islam," kata Zulpi.

Lokasi Kecamatan Pantai Labu yang berdekatan dengan jalur penerbangan dan hanya berjarak tiga kilometer dari pesisir laut (Selat Malaka) juga dikhawatirkan memudahkan masuknya narkoba. 

Oleh sebab itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memerangi dan memberantas narkoba, serta menjauhkan peredaran narkoba dari generasi muda.

"Masyarakat menerima antusias kegiatan yang kita lakukan hari ini karena kegiatan ini dianggap positif, berguna ke depannya dan kami buat sebagai stimulan agar bapak-bapak dan ibu-ibu lebih memperhatikan sisi keagamaan supaya anak mereka tidak terjebak penggunaan narkoba yang saat ini sangat masif terjadi khususnya di Sumatera Utara," kata Zulpi.

Jamalin selaku peserta kegiatan TGS yang juga mewakili warga Desa Binjai Bakung, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuhnya kepada sukarelawan dalam memerangi narkoba.

Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan tentang bahaya narkoba yang tidak hanya berdampak untuk diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat.

"Dari kegiatan TGS ini, pertama bernuansa Islam, kemudian ada penyuluhan-penyuluhan bagi masyarakat mengenai (bahaya) narkoba. Mudah-mudahan dengan adanya penyuluhan seperti ini, masyarakat bisa menambah wawasan dan mengetahui bahaya narkoba," ungkap Jamalin.

"Memang di sini dirasakan (bahaya narkoba) pertama, bahaya penggunaan narkoba itu bukan hanya pada diri dia sendiri. Penggunaan narkoba bisa membahayakan dan merugikan orang lain. Karena dengan kecanduan narkoba, uangnya tidak ada kemudian mencuri," sambungnya.

Jamalin menambahkan, penyuluhan bahaya narkoba dan cara memulihkan secara Islami dari sukarelawan TGS patut dijadikan pelajaran untuk masyarakat.

 

"Pemulihan secara Islami ini alhamdulillah, namanya kita bermohon kepada Allah dengan membacakan ayat-ayat suci, mudah-mudahan ke mana lagi kita mengadu. Maka tidak lain dan tidak bukan tempat kita mengadu adalah Allah SWT, mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan membacakan amalan-amalan yang ada di dalam ajaran Islam," kata Jamalin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement