Kamis 29 Jun 2023 18:31 WIB

Sholat Idul Adha di Lapang Merdeka, Wali Kota Sukabumi Pamit kepada Warga

Masa jabatan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi berakhir tahun ini.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi
Foto: Istimewa
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan mengikuti sholat Idul Adha bersama ribuan warga di Lapang Merdeka, Kamis (29/6/2023). Dalam kesempatan itu, keduanya berpamitan kepada warga.

Masa jabatan wali kota-wakil wali kota periode 2018-2023 akan berakhir pada September mendatang. Fahmi bersyukur selama lima tahun terakhir pembangunan dapat berjalan dengan baik di Kota Sukabumi. 

Baca Juga

“Banyak prestasi dan apresiasi diberikan kepada Kota Sukabumi. Terakhir, beberapa pekan lalu, prestasi terbaik satu tingkat nasional sebagai kota dengan perencanaan pembangunan daerah terbaik diserahkan Menteri PPN/Kepala Bappenas,” ujar Fahmi.

Meski demikian, Fahmi juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga Kota Sukabumi karena masih ada pekerjaan pembangunan yang belum dituntaskan. Kondisi pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir disebut membuat pembangunan tidak berjalan sesuai perencanaan awal.

Fahmi mengatakan, di sisa masa jabatannya akan tetap berupaya untuk mendorong pelaksanaan rencana pembangunan yang masih tersisa. Ia berharap dukungan dari warga Kota Sukabumi.

Menurut dia, dukungan warga ini menjadi salah satu kunci penting. “Kebersamanlah yang membuat kita menjadi hebat dan persatuan yang membuat kita menjadi kuat,” kata Fahmi.

Fahmi pun berharap kebersamaan warga tetap terjaga pada momen pemilihan umum (pemilu) serentak 2024. Meskipun berbeda pilihan, kata dia, diharapkan situasi tetap kondusif dan kekeluargaan tetap terjaga, sehingga pembangunan pun dapat terus berjalan dengan baik.

“Menghadirkan pesta demokrasi sebagai sebuah prestasi penuh keberkahan dan kebaikan, bukan pesta mendatangkan musibah,” ujar Fahmi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement