Sabtu 01 Jul 2023 16:05 WIB

Microsoft dan OpenAI Digugat karena Pakai Data Curian, Kok Bisa?

Gugatan itu penuh dengan kutipan dari peneliti, akademisi, hingga jurnalis.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Natalia Endah Hapsari
Microsoft dan OpenAI dituntut belasan orang yang mengklaim bahwa perusahaan menggunakan data pribadi tanpa izin untuk melatih model kecerdasan buatan (AI) mereka./ilustrasi
Foto: EPA-EFE/CAROLINE BREHMAN
Microsoft dan OpenAI dituntut belasan orang yang mengklaim bahwa perusahaan menggunakan data pribadi tanpa izin untuk melatih model kecerdasan buatan (AI) mereka./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Microsoft dan OpenAI telah dituntut oleh 16 orang yang mengklaim bahwa perusahaan menggunakan data pribadi tanpa izin untuk melatih model kecerdasan buatan (AI) mereka.

Gugatan setebal 157 halaman diajukan oleh individu melalui Firma Hukum Clarkson di pengadilan federal di San Francisco, California pada 28 Juni. Gugatan tersebut menuduh bahwa Microsoft dan OpenAI menggunakan data untuk melatih ChatGPT tanpa persetujuan, pemberitahuan yang memadai, atau pembayaran untuk data tersebut.

Baca Juga

“Terlepas dari protokol yang ditetapkan untuk pembelian dan penggunaan informasi pribadi, Tergugat mengambil pendekatan yang berbeda: pencurian. Mereka secara sistematis mengumpulkan 300 miliar kata dari internet, ‘buku, artikel, situs web, dan postingan – termasuk informasi pribadi yang diperoleh tanpa persetujuan.’OpenAI melakukannya secara rahasia, dan tanpa mendaftar sebagai broker data seperti yang diharuskan menurut hukum yang berlaku.”

Dilansir dari Neowin, Sabtu (1/7/2023), gugatan lebih lanjut berbicara tentang privasi individu karena mencatat bahwa data yang digunakan oleh OpenAI berisi informasi tentang kepercayaan orang, kebiasaan membaca, hobi, data transaksi dan lokasi, log obrolan, dan banyak lagi.